Dinilai Bawa Perubahan Positif, Wakil Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Prof Zudan Selama Menjabat Pj Gubernur Sulbar
Mamuju – Prof. Zudan Arif Fakrulloh mendapat apresiasi dari berbagai pihak lantaran dinilai berhasil membawa perubahan positif selama menjabat sebagai Pj. Gubernur Sulbar.
Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim. Menurut politisi NasDem itu, masyarakat sangat merasakan langkah konkrit yang dilakukan Prof. Zudan dalam berbagai intervensi kebijakan. Hal itu disebabkan kebijakan itu menyentuh langsung ke akar persoalan.
“Kehadiran Prof. Zudan saya pahami sebagai berkah bagi masyarakat Sulawesi Barat yang berpenduduk 1,5 juta. Di mana tata kelola pemerintahan mampu menyasar pada subtansi spirit reformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan dan problem solver,” kata Rahim, melalui rilisnya, Jumat 12 April 2024.
Apalagi, kata Rahim, selama kepemimpinan Prof. Zudan, semangat, disiplin, dan etos kerja ASN, terutama pimpinan OPD terlihat semakin kuat dan dinamis.
Dorongan kuat Prof. Zudan untuk terus berbenah dan beradaptasi dalam frekuensi semangat environmental perubahan semakin terasa di lingkup pemerintahan.
Bahkan, menurut Rahim, 24 piagam penghargaan pemerintah pusat atas kinerja Pj. Gubernur Sulawesi Barat hanyalah pelecut untuk terus mendorong inovasi, kemajuan dalam kerja-kerja kolaboratif dalam mengatasi berbagai permasalahan akut di daerah.
Seperti, kata dia, infrastruktur telekomunikasi berupa tower guna memininalisir jumlah wilayah yang tidak terjangkau telekomunikasi alias blank spot di 6 kabupaten. Demikian juga perhatian pada sejumlah ruas jalan Provinsi.
Pencapaian lain pada program prioritas, yakni penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, anak tidak sekolah, pernikahan usia dini, dan inflasi adalah variabel penting yang patut diapresiasi.
“Sebagai Wakil Ketua DPRD, saya bangga dan berterima kasih kepada Pj. Gubernur yang telah sukses melakukan langkah-langkah terobosan untuk mendorong Sulawesi Barat mampu memiliki daya saing di masa akan datang. Meskipun demikian jika ada cara mengukur dan menilai dari perspektif yang berbeda, tentu kita harus hormati,” tandas Rahim. (Advertorial)