Implementasi Aplikasi Srikandi Sulbar Jadi Percontohan Nasional
Mamuju – Implementasi aplikasi Srikandi Pemprov Sulbar menjadi percontohan dalam Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) di Indonesia.
Aplikasi Srikandi berupakan singkatan dari Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi. Aplikasi ini sangat penting bagi birokrasi dalam administrasi persuratan.
Di Sulbar sendiri, aplikasi Srikandi digunakan dengan sangat baik. Salah satu penggunaannya, yakni Tanda Tangan Elekronik (TTE). Semua OPD wajib menggunakan TTE tersebut.
Kini, implementasinya diperluas lagi. Tak hanya lingkup pemerintah saja, Pemprov Sulbar mendorong agar penggunaan TTE menyasar hingga ke sekolah SMA, SMK, dan SLB.
Hal inilah yang memantik kekaguman Deputi Bidang Konservasi, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr. Kandar.
Dia memberikan apresiasi kepada Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan atas langkah cepat yang dilakukannya dalam mengimplementasikan aplikasi Srikandi.
Menurut Kandar, implementasi Srikandi mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, dan menjaga memori peradaban bangsa ke depan.
“Prof. Zudan memang luar biasa, implementasi Srikandi menjadi percontohan nasional,” ucap Dr. Kandar, siang tadi.
Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan menuturkan, penerapan TTE ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan.
“Kita ini mau mendorong para kepala sekolah melanjutkan pendidikan termasuk guru-guru. Jadi agar pelayanan di sekolah tidak terganggu, maka penerapan tandatangan elektronik diterapkan,” ujar Prof Zudan.
Kadiskominfoperss Sulbar, Mustari Mula menjelaskan, penerapan TTE di lingkup sekolah melalui tahapan penerbitan sertifikat elektronik. Olehnya, ia berharap Kepsek SMA, SMK, dan SLB se- Sulbar mempercepat penerbitan sertifikat elektronik.
“Target Januari ini semua sudah menerbitkan sertifikat elektronik. Pelayanan Penerbitan Sertifikat Elektronik dilakukan oleh Dinas Kominfoperss dengan melakukan pelayan secara online dan Offline,” pungkas Mustari. (Advertorial)