Bentuk Komitmen dan Efisiensi pada ISO 9001: Cerita Mahasiswa Psikologi UMK Ketika PKL di PT. Pura Barutama Unit Offset
Penulis Yufi Natanael Christian
ISO 9001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk Sistem Manajeman Mutu (SMM) di suatu perusahaan standar ini dirancang untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerja mereka, memastkan kepuasan pelanggan, dan mematuhi peraturan yang berlaku meskipun banyak perusahaan baik besar maupun kecil, telah mengadopsi ISO 9001 terdapat beberapa permasalahan yang sering muncul terkait efisiensinya.
- 1. Biaya implemental yang tinggi
Salah satu tantangan awal dalam menerapkan ISO 9001 adalah biaya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk pelatihan, pemeliharaan, dokumentasi, dan mungkin juga konsultasi dari pihak ketiga. Biaya ini mungkin menjadi beban, terutama bagi usaha kecil yang memiliki anggaran terbatas akibatnya, beberapa perusahaan mungkin hanya mengadopsi ISO 9001 secara superficiel tanpa memahami atau menetapkan prinsip- prinsip inti di dalamnya.
- 2. Birokrasi yang berlebihan
ISO 9001 mengharuskan adanya dokumentasi yang ketat dan prosedur yang terstandarisasi, meskipun hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas, sering kali hal ini mengarah pada birokrasi yang berlebihan proses yang terlalu kaku dapat memperlambat prosdur yang panjang dan kompleks.
- 3. Kurangnya komitmen dari manajemen puncak
Keberhasilan implementasi ISO 9001 sangat bergantung pada dukungan dan komitmen dari manajemen puncak. Jika manajemen tidak memberikan perhatian penuh atau tidak terlibat dalam proses, inisiatif ini bisa mengalami kesulitan ketidakpuasan ditingkat manajemenrial dapat mengarah pada minimnya alokasi sumber daya dan dukungan strategi yang diperlukan untuk mencapai efisiensi Sistem Manajemen Mutu.
- 4. Perubahan budaya perusahan yang lambat
Mengadaptasi Sistem Manajemen Mutu tidak hanya berkaitan dengan prosedur forma, tetapi juga perubahan budaya organisasi karyawan mungkin sensitif terhadap perubahan terutama jika mereka tidak terlihat manfaat langsung dari penerapan ISO 9001. Perubahan ini memelukan waktu dan usaha untuk membangun kesadaran dan komitmen terhadap prinsip-prinsip kualitas diseluruh tingktan organisasi.
- 5. Pengukuran kinerja yang tidak memadai
Efisiensi dari Sistem Manajemen Mutu sering kali diukur dengan indikator kuantitatif namun, banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menetapkan dan melacak indikator kinerja yang relevan. Tanpa adanya alat ukur yang valid dan reliable, sulit untuk menganalisis hasil dan menetapkan perbaikan berkelanjutan yang merupakan salah satu prinsip Utama ISO 9001.
Mengenai tentang ISO 9001 dimana kita tahu peningkatan mutu ini sangat penting untuk berjalannya suatu usaha dalam meningkatkan kualitas serta pelayanan yang telah dilakukan, dalam hal ini tidak hanya mencangkup internal saja, dalam hal ini HR sangat mengusahakan efisensi pegawai serta komitmen dalam menjalankan tiap kewajiban yang dapat dilakukan sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan.
Pada PT. Pura Barutama Unit Offset, peran sumber daya manusia (HR) sangat strategis dalam memastikan keberhasilan penerapan ISO 9001, yang merupakan standar Internasional untuk Sistem Manajemen Mutu. Pertama-tama, dalam proses rekrutmen dan seleksi, HR harus menekankan pentingnya kompetisi dan nilai-nilai yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen mutu. Ini membantu memastikan bahwa karyawan yang direkrut memahami dan berkomitmen terhadap kualitas yang akan diterapkan di perusahaan.
Setelah perekrutan, HR bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan yang sesuai mengenai ISO 9001. Pelatihan ini penting untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan proses yang berkaitan dengan manajemen mutu. Selain itu, HR juga perlu memastikan bahwa terdapat komunikasi internal yaitu efektif, sehingga seluruh karyawan mendapatkan informasi yang jelas mengenai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan ISO 9001.
Selanjutnya, HR harus terlibat dalam pengawasan dan penilaian kinerja karyawan penilaian yang objektif dapat membantu mengidentifikasikan area yang perlu perbaikan serta memberikan reward bagi karyawan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap penerapan standar mutu. Disamping itu, HR memiliki peran penting dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada karyawan dengan adanya pengakuan atas kontribusi mereka, karyawan akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam upaya manajemen mutu.
HR juga harus memperkuat budaya organisasi yang berfokus pada kualitas dan perbaikan berkelanjutan melalui inisiatif dan program yang mengedukasi. Karyawan akan lebih terlibat dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Terakhir, penting bagi HR untuk mengimplementasikan sistem umpan balik yang efektif, sehingga karyawan dapat memberikan masukan yang konstruktif terkait penerapan ISO 9001. Dengan segala tugas dan tanggung jawab ini, HR memiliki peran utama dalam memastikan bahwa di PT. Pura Barutama Unit Offset penerapan ISO 9001dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Pada permasalahan ISO 9001 ini, terdapat audit internal Unit Offset dan komitmen terhadap peningkatan mutu, dimana ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Mutu (SMM) dalam suatu organisasi. Standar ini dirancang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang efisien, termasuk proses perbaikan yang berkelanjutan. PT. Pura Barutama Unit Offset yang dikenal sebagai salah satu pelopor dalam industrial percetakan di indonesia, telah menjadikan ISO 9001 sebagai bagian fundamental dari Sistem Manajemen Mutu.
Audit ISO 9001 memiliki peranan penting dalam memastikan efektivitas Sistem Manajemen Mutu yang ditetapkan di PT. Pura Barutama unit Offset. Proses audit dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap standar, mengidientifikasi kekuatan serta kelemahan dalam operasional, serta menemukan area yang memerlukan perbaikan.
Auditing ini mencangkup serangkaian tahapan, mulai dari perencanaan pelaksanaan, hingga pelaporan hasil audit. Tim auditor yang kompeten dan bersertifikasi melakukan penilaian menyeluruh terhadap proses dan prosedur yang ada serta mewawancarai karyawan untuk memahami implementasi SMM.
Komitmen PT. Pura Barutama Unit Offset terhadap ISO 9001 tercermin dalam berbagai aspek operasional. Manajemen puncak perusahaan aktif terlibat dalam proses implementasi, menetapkan kebijakan mutu yang jelas, serta memastikan bahwa setiap karyawan memahami pentingnya kualitas di semua tingkat pekerjaan. Selain itu, perusahaan secara rutin mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan mengenai prinsip- prinsip manajemen mutu.
Sehingga setiap individu dapat berkontribusi secara maksimal dalam menjaga standar kualitas. Umpan balik dari pelanggan menjadi salah satu perhatian utama bagi PT. Pura Barutama, setiap masukan yang diterima tidak diabaikan, melainkan dianalisis secara mendalam untuk dijadikan dasar perbaikan produk dan layanan ke depan. Hal ini menunjukan komitmen perusahaan untuk selalu meningkatkan kepuasan pelanggan, terlebih di area persaingan yang semakin ketat.
Perbaikan berkelanjutan adalah pilar utama dalam komitmen PT. Pura Barutama terhadap ISO 9001 perusahaan beupaya untuk terus meningkatkan semua aspek operasional dengan melakukan evaluasi hasil audit, menganalisis data yang ada dan menerapkan tindakan korektif yang diperlukan dengan pendekatan ini. PT. Pura Barutama berusaha untuk tidak hanya memenuhi standar yang ditetapkan, tetapi juga untuk melampauinya, secara keseluruhan.
Audit ISO 9001 memainkan peranan vital dalam Sistem Manajemen Mutu di PT. Pura Barutama Unit Offset dengan komitmen yang kuat terhadap standar ini perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, tetapi juga membangun kepercayaan pelanggan serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan dengan fokus pada perbaikan berkelanjutan. PT. Pura Barutama Unit Offset bertekad untuk terus menjadi pemimpin dalam industri dalam industri percetakan di Indonesia.