Cegah Penyakit Mulut dan Kuku, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Optimalisasi Penerapan Sanitasi dan Biosecurity di Desa Bandungan Klaten
Reportase, Klaten – Desa Bandungan terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penerapan sanitasi dan biosecurity di lingkungan peternakan. Sanitasi adalah upaya menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang ternak, sedangkan biosecurity merupakan tindakan pencegahan masuknya penyakit ke dalam suatu area peternakan.
Keduanya sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular pada hewan, termasuk PMK. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit viral yang sangat cepat menyebar dan menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.
Petugas kesehatan hewan (mantri) di Desa Bandungan, Waluyo mengungkapkan bahwa PMK masih terus diwaspadai warga karena kasus tersebut sempat marak dan merugikan banyak peternak.
Oleh karena itu, Nisriina Intan Wibowo, mahasiswi peternakan Tim KKN UNDIP di Desa Bandungan membuat program ini dengan tujuan menjaga peternak agar tidak abai dengan sanitasi dan biosecurity, serta mengoptimalkan kontinuitas produktivitas peternakan. Hal ini sejalan dengan mayoritas pekerjaan penduduk desa yaitu peternak.
“Hampir semua rumah di sini pasti memiliki ternak, entah itu sapi atau kambing” ucap Bu Lurah.
Program ini berjalan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petugas kesehatan hewan setempat, para peternak, hingga kelompok masyarakat. Dengan berkumpulnya pihak tersebut maka sosialisasi dan diskusi terkait sanitasi dan biosecurity dilakukan pada 3 Agustus 2024 di Posko KKN UNDIP Tim II Desa Bandungan.
Dengan penuh semangat dan sambutan hangat, kami berdiskusi untuk memberikan edukasi terkait sanitasi dan biosecurity, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan secara berkala dalam rangka pencegahan PMK, serta memastikan penerapan protokol sanitasi dan biosecurity yang dengan menyemprotkan desinfektan ke kandang ternak terpilih pada 6 Agustus 2024.
“Diharapkan program ini dapat terus diingat, diterapkan, ditingkatkan oleh peternak Desa Bandungan, sehingga dapat menjadi andalan dalam pencegahan penularan penyakit baik ke sesama ternak dan dari ternak ke manusia,” kata Nisriina Intan Wibowo.
Selain itu, dia pun mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah dalam bentuk penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung penerapan sanitasi dan biosecurity.
- Penulis : Nisriina Intan Wibowo
- Jurusan Peternakan
- Dosen Pembimbing : Dr. Khairul Anam S.Si., M.Si