Dipantau Pemprov dan TPID Sulbar, Stok Pangan dan Tabung Gas Masih Aman
Mamuju – Pemprov Sulbar melakukan pemantauan pasokan pangan dan ketersediaan tabung gas 3 kilogram (kg) di Kabupaten Mamuju.
Pantauan dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Sulbar, Biro Ekbang serta sejumlah instansi vertikal yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulbar.
Rombongan pertama kali mengecek kesediaan stok beras di gudang Perum Bulog Mamuju. Itu dilakukan sebab komoditas beras menjadi penyumbang inflasi periode Februari 2024.
Langkah itu juga menjadi upaya dalam mencegah lonjakan harga beras jelang Ramadan.
“Saat ini stok beras di Bulog Mamuju tersedia 1.955 ton. Dipastikan pasokan ini dapat bertahan hingga lima bulan ke depan,” ujar Kepala Perum Bulog Mamuju, Suarsi, pagi tadi.
Setelah Perum Bulog, rombongan melanjutkan pantauannya ke sejumlah agen-agen LPG. Hal itu disebabkan, tabung gas juga kerap mengalami kelangkaan. Utamanya di momen-momen bulan puasa.
Kepala Distapang Sulbar, Abd. Waris Bestari mengatakan, untuk sementara ketersediaan pasokan tabung gas masih terbilang aman.
“Satu agen LPG kita tinjau tadi di Karema. Itu menerima 2.800 tabung per hari dan sebarannya khusus untuk di Mamuju,” sebut Waris.
Meski demikian, Waris tetap meminta tiga agen LPG yang ada Mamuju untuk berkoordinasi dengan Pemkab dan TPID.
“Untuk memastikan pasokan aman dan tidak terjadi lonjakan harga,” terangnya.
Setelah tabung gas, rombongan Pemprov dan TPID Sulbar bergerak ke pasar tradisional Mamuju. Di Pasar Baru, rombongan mengecek harga daging ayam, telur, bawang, cabe, dan bahan pokok lainnya.
Sementara di Pasar Lama Mamuju, mereka meninjau harga bahan pokok, terutama harga Ikan, serta mengecek harga daging dan minyak di Hypermart Matos Mamuju.
Setelah rangkaian pengecekan, Pemprov dan TPID Sulbar memastikan bahwa pasokan pangan dan tabung gas jelang Ramadan masih terpantau aman.