Dorong Masyarakat Melek Hukum, Dispusip dan Kejari Mamuju Usung Tiga Program Literasi 

waktu baca 3 menit
Foto bersama jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju dengan Kejaksaan Negeri Mamuju usai melakukan rapat koordinasi rencana kerja sama pembinaan perpustakaan dan pengembangan literasi masyarakat.

Mamuju – Dispusip dan Kejari Mamuju menggagas tiga program pembinaan perpustakaan dan pengembangan literasi masyarakat di bidang hukum. 

Rencana kolaborasi itu mengemuka setelah mereka melakukan rapat koordinasi. Kedua institusi itu bertemu di Kantor Dispusip Mamuju, Senin 30 September 2024. 

Tiga program itu, yakni pembinaan perpustakaan Kejari, diskusi hukum serta pembinaan literasi hukum terhadap anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Mamuju. Kegiatan itu dijadwalkan terlaksana pekan depan. 

Konsep kerja sama itu cukup kompleks. Program pertama, Dispusip Mamuju akan melakukan pembinaan dan penguatan pojok baca Kejari. Termasuk mendukung pelaksanaan penyuluhan hukum Kejari di setiap hari Car Free Day (CFD). Supporting itu diberikan melalui mobil layanan perpustakaan keliling. 

Pada program kedua, diskusi hukum akan digelar komunikatif dan interaktif. Kejari Mamuju akan memfasilitasi ruang diskusi bagi pegiat literasi mitra Dispusip dan masyarakat umum untuk membicang hukum secara kontinu dan komprehensip. 

Program ketiga cenderung berbeda. Dispusip dan Kejari Mamuju akan mengunjungi anak binaan LPKA setiap hari Selasa. Di sana, kedua institusi itu akan melakukan pembinaan dengan tupoksi yang berbeda. 

Dispusip akan memperkuat literasi melalui penguatan bahan bacaan. Adapun Kejari Mamuju mengedukasi anak binaan melalui sosialisasi hukum. 

Kerja sama itu diusung untuk menginklusifkan pengetahuan hukum. Dispusip dan Kejari tidak ingin pengetahuan hukum hanya diakses golongan tertentu saja. 

Semuanya mendapat kesempatan yang sama untuk meningkatkan literasinya. Utamanya di bidang hukum yang masih dianggap tabu. 

Kerja sama itu juga untuk memastikan perpustakaan milik Kejari memiliki bahan bacaan yang representatif. Tak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Bukan sekadar perpustakaan konvesional saja, namun juga digital. Itu untuk menunjang literasi masyarakat, termasuk pegawai Kejari itu sendiri.   

Tujuan lainnya, untuk menyosialisasikan tupoksi Kejari Mamuju. Masih banyak masyarakat yang menganggap Kejari hanya menangani tindak pidana. Padahal, tugasnya lebih dari itu. 

Kejari juga memikul tanggung jawab dalam mengedukasi masyarakat. Terutama dalam bidang literasi melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan di bidang hukum. Termasuk kepada anak yang menjalani masa pembinaan di LPKA.  

Kasubagbin Kejari Mamuju, Didit Agung Nugroho menjelaskan, kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan literasi internal Kejari dan masyarakat umum. 

Utamanya edukasi hukum dan mengenalkan tugas Kejari yang selama ini belum dipahami secara luas oleh masyarakat. 

“Tugas Kejari bukan hanya memenjarakan orang; bukan proses hukum saja. Kejari punya perpustakaan dan literasi hukum untuk meningkatkan literasi masyarakat. Semua orang bisa mengaksesnya,” ujar Didit. 

Menurut Didit, program itu juga merupakan upaya konkret Kejari Mamuju untuk selalu terlibat dalam proses pengembangan masyarakat. Utamanya dalam mewujudkan generasi yang literat. 

“Ini juga merupakan upaya Kejaksaan Negeri Mamuju untuk berpartisipasi dalam pembangunan Mamuju dan mewujudkan Indonesia emas 2045,” terangnya. 

Didit menaruh perhatian lebih pada diskusi hukum dan anak binaan LPKA. Itu karena konsep kegiatannya cukup berbeda dari penguatan perpustakaan dan penyuluhan hukum di CFD. 

“Diskusi hukum akan dikonsep simposium atau ngopi bareng di Kantor Kejaksaan untuk membahas literasi, sehingga dapat memberikan pemahaman yang insidentil,” urai Didit. 

Begitu juga dengan pembinaan anak di LPKA. Didit merencanakan pola pembinaan yang cukup sistematis. Kejaksaan akan memberikan pengetahuan hukum dengan cara yang sederhana. Tentu tanpa mengurangi sedikitpun substansi materinya. 

“Sehingga diharapka anak-anak tadi akan sadar dan tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, mereka juga diharapkan menularkan pengetahuan itu ke lingkungan sekitarnya,” harapnya. 

Kepala Dispusip Mamuju, M. Fauzan Basir menegaskan, pihaknya akan berusaha maksimal untuk merealisasikan program-program itu. 

Apalagi, kata Fauzan, program itu sejalan dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Mamuju yang tertuang dalam visi misi melalui slogan “Membaca Itu Keren”. 

Sehingga, Dispusip membuka peluang kolaborasi yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Mamuju. 

“Kami selalu mendukung kegiatan yang berorientasi pada kebaikan dan untuk kepentingan masyarakat Mamuju. Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan mengapresiasi kerja sama dengan teman-teman Kejari,” pungkas Fauzan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *