Gandeng Kejari dan Penulis, Dispusip Lakukan Pendampingan Kepenulisan bagi Belasan Anak Binaan LPKA

waktu baca 2 menit
Suasana pendampingan kepenulisan yang dilakukan Dispusip bekerja sama dengan Kejari Mamuju dan para penulis di LPKA Kelas II Mamuju.

Mamuju – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju kembali memberikan pendampingan kepada 15 anak binaan LPKA Kelas II Mamuju.

Namun, kali ini Dispusip tak sendirian. Institusi itu bergerak bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamuju, Selasa 8 Oktober 2024.

Selain instansi vertikal, Dispusip juga menggandeng sejumlah penulis. Ada Adi Arwan Alimin, Mira Pasolong, dan Syafri Arifuddin Masser.

Kedatangan mereka sudah terjadwal. Aksi kolaboratif tersebut untuk memberikan pendampingan pada belasan anak binaan LPKA.

Walau datang berbarengan, namun tupoksi mereka berbeda. Dispusip hadir dengan penguatan literasi baca-tulisnya. Adapun Kejari memberikan sosialisi tentang hukum.

Kasubagbin Kejari Mamuju, Didit Agung Nugroho ketika memberikan sosialisasi atau literasi hukum kepada anak binaan LPKA Kelas II Mamuju.

Sementara para penulis melakukan penguatan kepenulisan. Memang anak binaan itu sedang fokus menjalani pendampingan membuat karya tulis. Bahkan, sudah ada yang mahir membuat cerpen.

Kepala LPKA Kelas II Mamuju, Bambang Suryanto berterima kasih kepada Dispusip, Kejari, dan penulis yang sudah bersedia hadir dalam kegiatan itu.

“Mudah-mudahan kegiatan ini selalu berlanjut dan memberikan pengetahuan yang baru bagi anak-anak binaan LPKA,” ujar Bambang.

Kepada anak binaan, dia meminta agar mereka serius mengikuti pendampingan itu. Menurut Bambang, kegiatan itu sangat penting untuk menambah wawasan. Terutama menjadikan mereka sebagai pribadi yang lebih baik dan punya keahlian.

“Saya minta anak-anakku sekalian, tolong ikuti dengan baik dan serius,” pintanya.

Kepala Dispusip Mamuju, M. Fauzan Basir menuturkan, pendampingan itu sudah berlangsung sejak empat bulan lalu.

Tak cuma peminjaman buku berkala atau silang layang, Dispusip juga memberikan pelatihan kepenulisan lewat kerja sama dengan para penulis.

“Tidak penting di mana kita belajar, tapi bagaimana kita belajar. Kita yakin konsep kerja sama yang dibangun ini bisa tercapai. Menghasilkan anak-anak yang bisa menulis. Minimal bisa menulis dirinya sendiri,” kata Fauzan.

Dia menegaskan, Dispusip Mamuju akan selalu hadir untuk mendukung segala aktivitas kebaikan. Utamanya pada gerakan yang berorientasi dalam pengembangan literasi.

“Kapan saja akan selalu hadir dan siap membersamai siapa saja, saat kita bicara tentang bagaimana meningkatkan pengetahuan dan literasi di Kabupaten Mamuju,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *