Pemprov Sulbar Antisipasi Korupsi Lewat Pemenuhan Instrumen Monitoring Center for Prevention KPK
Mamuju – Sekprov Muhammad Idris memastikan Monitoring Center for Prevention (MPC) KPK di lingkup Pemprov Sulbar sudah terpenuhi.
MPC sendiri merupakan program kolaborasi yang bertujuan untuk mendorong optimalisasi upaya pencegahan korupsi, agar tercipta tata kelola Pemerintah Daerah (Pemda) yang bersih dan bebas dari praktik korupsi.
“Kita lakukan rapat khusus untuk memastikan MCP untuk KPK. Itu biasanya ada instrumen yang disampaikan, itu kita sudah penuhi. Artinya, mamastikan untuk dipenuhi,” kata Muhammad Idris, Selasa 4 September 2024.
Dalam rapat koordinasi itu, pemerintah fokus pada pengadaan barang dan jasa. Hal itu dilakukan, untuk memastikan area tersebut semakin baik ke depannya. Bahkan memenuhi target nasional.
“Selain untuk kebutuhan internal di kita, idealisme untuk pengadaan barang dan jasanya semakin baik. Itu juga kita berusaha untuk memenuhi target-target nasional dalam rangka pengadaan barang dan jasa di Sulbar. Kita mau, Sulbar ini semakin hari, semakin memenuhi unsur yang terbaik dalam rangka pengadaan barang dan jasa,” harapnya.
Lanjut Muhammad Idris menjelaskan, pihaknya terus berjuang untuk melakukan review terhadap titik-titik rawan terjadinya korupsi, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dapat terhindarkan.
“Kita berjuang bersama dengan teman-teman, terutama Karo Pengadaan Barang dan Jasa, untuk me-review misalnya dari lima titik rawan korupsi, itu kita periksa satu-satu, mana yang sudah terpenuhi dan mana yang sedang dalam proses, mana yang belum terpenuhi. Dan itu tujuannya adalah memastikan semua OPD itu sadar mengenai peluang-peluang “korupsi” termasuk dalamnya pemeriksaan dari KPK yang menunjukkan kepedulian pemerintah daerah itu tinggi, rendah atau kurang,” pungkas Muhammad Idris.
Dari hasil review yang Pemprov Sulbar lakukan, masih ada yang harus diperjuangkan untuk terpenuhinya MCP KPK itu. Meski demikian, sebagian besar sudah terpenuhi.
“Ahamdulilah, tadi, dari hasil review kita, masih ada yang kita harus berjuang untuk memenuhinya, tetapi hampir sebagian besar dari apa yang ada itu sudah terpenuhi. Mudah-mudahan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, hambatan-hambatan yang belum terpenuhi itu kita bisa selesaikan,” tuturnya. (*)