Pemprov Sulbar Bantah Ada Reposisi Anggaran Beasiswa untuk Biayai Program Lain, Komitmen Awal Tetap Berjalan Tanpa Pengurangan
Mamuju – Pemerintah Provinsi Sulbar membantah adanya isu reposisi dan pengurangan anggaran untuk program beasiswa.
Penyangkalan itu memgemuka sebagai respon atas isu yang menyeruak bahwa pemerintah menggeser anggaran beasiswa untuk membiayaan program lain.
Sejauh ini, program yang telah diusung untuk memajukan pendidikan itu masih kukuh pada komitmen awal. Bahkan, ada tiga OPD yang ditugasi untuk mengimplementasikan program tersebut.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar bertanggungjawab untuk beasiswa di tingkat siswa SD-SMA/sederajat, tenaga pendidik. Sementara Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk ASN lingkup Pemprov Sulbar dan Biro Pemkesra untuk umum.
Pemprov Sulbar menegaskan bahwa beasiswa yang tertuang dalam APBD 2024 berjalan sesuai mekanisme. Bahkan, telah terbuka melalui link yang telah beredar di tengah-tengah masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Mithhar menyebutkan, untuk kuota beasiswa di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar telah berjalan sesuai perencananaan. Bahkan, kuota ini masih terbuka dan siap menerima pendaftar sesuai aturan dan persyaratan berlaku.
“Tidak ada pengurangan dan saat ini kami belum memenuhi kuota yang tersedia. Kami komitmen tidak ada pengurangan,” tegas Mithhar.
Hal sama disampaikan Kepala Biro Pemkesra Pemprov Sulbar, Arianto. Menurut dia, alokasi anggaran yang dipersiapkan untuk mengisi kuota umum sebesar Rp5 miliar.
“Semua sesuai dilaksanakan dan semua sudah mulai masuk pendaftaran. Keseluruhan biaya Rp5 miliar. Jadi utuh Rp5 miliar,” kata Arianto, Rabu 4 September 2024. (*)