Pertumbuhan Ekonomi Sulbar Naik Signifikan, Peringkat Delapan Nasional di Tahun 2023

waktu baca 3 menit

Mamuju – Pertumbuhan ekonomi Sulbar secara c-to-c naik signifikan dari tahun 2022 ke 2023 dengan angka 2,31 persen menjadi 5,25 persen.

Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh menerangkan, sektor pertanian menjadi pembentuk utama perekonomian di Sulbar.

Struktur perekonomian Sulbar didominasi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hal ini terkonfirmasi dari pangsa lapangan usaha pertanian kehutanan dan perikanan terhadap total PDRB Sulbar tercatat sebesar 44,72 persen, kemudian diikuti oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 11,16 persen.

“Tingginya pangsa kedua sektor ini dikarenakan komoditas utama Sulawesi Barat adalah kelapa sawit dan olahannya. Selanjutnya diikuti lapangan usaha perdangangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar 9,94 persen, lapangan usaha konstruksi sebesar 7,34 persen, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosal wajib sebesar 6,37 persen,” kata Prof.Zudan.

Lebih lanjut Sestama BNPP ini menyampaikan, jika ditinjau dari andil pertumbuhan yang diberikan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatatkan andil pertumbuhan terbesar, yakni sebesar 1,68 poin dari total pertumbuhan secara c-to-c.

“Hal ini sejalan dengan realisasi pertumbuhan sektoral yang mengalami kenaikan didukung oleh peningkatan aktivitas sub sektor, seperti tanah perkebunan, dan perikanan,” ungkapnya.

Sektor pendukung lainnya adalah industri pengolahan dengan andil pertumbuhan sebesar 1,54 poin dan kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang 0,54 poin.

Sementara itu, terkontraksinya satu kategori lapangan usaha, yakni kategori jasa keuangan juga memiliki andil dalam mengimbangi pembentukan pertumbuhan perekonomian.

Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen net ekspor.

Dari prospektif regional kawasan Sulampua, pertumbuhan ekonomi Sulbar tercatat menjadi yang ketujuh tertinggi dari 14 provinsi yang ada di Sulampua pada tahun 2023.

Pertumbuhan Ekonomi tertinggi terjadi di Maluku Utara yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 20,49 persen, disusul oleh Sulawesi Tengah yang mencapai pertumbuhan 11,91 persen.

Adapun Sulawesi Barat tumbuh sebesar 5,25 persen, namun pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen.

Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Hamdani Hamdi menyampaikan bahwa perekonomian Sulawesi Barat pada tahun 2024 diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi daripada tahun 2023.

Percepatan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat utamanya dipengaruhi oleh ketiadaan kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang sempat diterapkan pada tahun 2022.

Dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor industri pengolahan akan mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat.

“Faktor yang mendorong kenaikan laju pertumbuhan kedua sektor tersebut adalah peningkatan kondisi komoditas kelapa sawit (TBS) dan CPO, didukung kebijakan pembebasan bea ekspor produk CPO dan produk turunannya, juga adanya peningkatan hasil perikanan tangkap  turut mendorong kinerja sektoral khususnya sub sektor perikanan,” ucap Hamdani.

Kedepan, kata Hamdani, Pemprov Sulbar melalui TPID terus mendorong Inflasi agar tetap stabil melalui sinergi dan kolaborasi program dengan mengedepankan Strategi pengendalian inflasi 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif) yang dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun 2024. (Advertorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *