Pj Gubernur Sebut Inflasi Sulbar Masih Terkendali

waktu baca 2 menit
Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Bupati Mamuju Sutinah Suhardi saat memantau Gerakan Pangan Murah (GPN) atau pasar murah di Kabupaten Mamuju.

Mamuju – Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Pemkab Mamuju melaksanakan Gerakan Pangan Murah atau GPN di Kabupaten Mamuju, Kamis 19 Desember 2024.

Hadir langsung Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin. Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dan jajaran Pemprov serta Pemkab Mamuju hadir mendampingi.

Bahtiar mengatakan, gerakan pangan murah atau pasar murah kali ini bertepatan dengan hari bela negara.

“Ini sesuai arahan Mendagri supaya menjaga inflasi dalam ketersediaan pangan masyarakat menjelang natal dan tahun baru,” kata Bahtiar.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajaran Pemkab Mamuju yang turut hadir hari ini.

“Inflasi kita selama ini cukup bagus, karena salah satunya kontribusi inflasi di Mamuju terkendali,” tambahnya.

Sementara itu, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Mamuju juga cenderung baik hingga saat ini.

“Saya juga dapat informasi positif bahwa ada inovasi yang dilakukan pasar murah setiap hari lewat Dinas Ketapang Mamuju. Walaupun skalanya terbatas,” ungkapnya.

Meskipun begitu, kata Bahtiar ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain di Sulbar agar juga melaksanakan pasar murah.

“Karena ada tiga kabupaten indeks perkembangan harganya tinggi seperti Polman yang mencapai 1,38 persen. Itu mestinya ditekan agar bisa di bawah 1 persen, termasuk Mamasa 1,7 persen, dan Mamuju Tengah 1,7 persen,” ujarnya.

Sehingga, dia meminta agar bupati tiga kabupaten tersebut melakukan langkah-langkah cepat menekan angka tersebut. Apalagi menjelang natal dan tahun baru untuk menjaga stabilitas di daerahnya.

“Saya akan turun mengecek langsung di tiga kabupaten ini, kenapa bisa tinggi. Sementara stoknya seperti cabe, bawang merah, hingga beras sangat cukup,” paparnya.

Bahkan, saat dicek juga di pasar harga bahan pokok masih dalam kewajaran atau normal.

“Jadi ini mau dilihat apakah distribusinya, jangan sampai juga ada penimbunan. Makanya harus ditegasi kalau ada cari untung dengan cara tidak bagus,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *