Pj Gubernur Sulbar Dorong Mamasa Jadi Produsen Anggrek Terbesar Dunia

waktu baca 3 menit
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin saat melihat tanaman anggrek di Kabupaten Mamasa. Dokumentasi Humas Pemprov Sulbar.

Mamasa – Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mendorong pemerintah dan komunitas anggrek di Kabupaten Mamasa untuk memproduksi anggrek berskala industri.

Tak lain untuk menjadikan Mamasa sebagai produsen anggrek terbesar dunia. Hal itu disebabkan Kabupaten Mamasa memiliki 400 jenis anggrek dan setiap saat melahirkan varietas baru.

Di daerah yang memiliki ketinggian 2.000 kaki dari permukaan laut itu, anggrek dapat hidup di mana pun. Bahkan hutan-hutan dipenuhi anggrek. Termasuk terdapat jenis anggrek yang tidak ditemui di negara lain, yakni anggrek trichosoa.

Trichotosia Andreas memiliki bulu-bulu halus berwarna putih dan hijau sepanjang batangnya. Bahkan kehadiran anggrek di Mamasa memaksa sejumlah pemuda membentuk berbagai komunitas anggrek.

Melihat fenomena itu, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mendorong Pemkab Mamasa dan masyarakat agar menjadikan anggrek sebagai komuditas unggulan.

“Harus skala industri dan besar. Jangan sekadar melakukan penangkaran saja. Harus skala industri agar dunia menatap Mamasa” ujar Bahtiar saat me-launching Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa di Desa Toddongbakaru, Kecamatan Mamasa, Senin 15 Juli 2024.

Saat launching hadi pula, sejumlah komunitas pemuda yang selama ini hobi merawat anggrek di Mamasa. Mereka memperlihatkan kepada Pj Bantiar ratusan jenis tanaman anggrek yang dipelihara di penangkaran anggrek tersebut.

Di antaranya jenis anggrek phalaenopsis, vanda, araceae, dan jenis tanaman Hoya. Para petani anggrek itu selama ini meraup keuntungan seratusan juta setiap tahun.

Kepada komunitas tersebut Pj Bahtiar menyampaikan bahwa jangan sekadar hobi, tetapi bagaimana caranya agar terbentuk sistem dalam skala bisnis atau industri. Maka dari itu pihaknya harus melibatkan pihak perbankan seperti KUR.

“Saya sudah kontak OJK. Minta bantuan perbankan. Tidak akan bisa berkembang kalau selalu berharap bantuan dan uluran tangan. Harus skala usaha dan bisnis” tandas Pj Bahtiar.

Andreas dari pihak komunitas Anggrek Mamasa menyambut gembira Pj Bahtiar yang telah membukakan jalan bagi mereka untuk menjadikan anggrek sebagai komoditas bisnis di Mamasa.

Dukungan itu melalui Gerakan Konservasi Anggrek Mamasa. Menurutnya, pikiran mereka akhirnya terbuka setelah mendengar arahan Bahtiar Baharuddin.

“Mewakili teman-teman, saya mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur karena benar-benar konsen pada pengembangan tanaman hias sebagai produk hortikultura yang selama ini kami kembangkan sejak tahun 2017,” ucap Andreas

Andre menambahkan bahwa dirinya bersama komunitasnya bangga sebab telah disupport oleh pemprov Sulbar.

“Kami benar benar bangga sebab baru kali ini mendapat support dan program yang bisa mendorong kami untuk naik level sehingga kami bisa memproduksi lebih banyak anggrek. Karena terus terang selama ini dengan cara homogen, tidak terfokus sehingga kata Gubernur sangat sedikit” katanya.

Kedepannya lanjut Andre,  atas support Pj Bahtiar pihaknya akan mengembangkan anggrek secara kontinyu, penuh perhitungan sehingga meningkatkan nilai pendapatan bagi mereka dan tentunya untuk Mamasa. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *