Program BPBL 2024, Dinas ESDM Sulbar Minta Aparat Desa dan Lurah Data Calon Penerima
Mamuju – Kementerian ESDM RI akan kembali mencanangkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2024 di Sulbar.
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar, Qomaruddin Kamil menanggapi positif rencana itu.
Qomaruddin menjelaskan, program BPBL diinisiasi berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu.
“Program ini sejalan dengan upaya Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di wilayah Sulbar,” kata Qomaruddin, kemarin.
Dia mengatakan, dalam penentuan penerima BPBL, pihaknya merujuk pada data P3KE Desil 1-3 yang diterbitkan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tahun 2022.
“Masih banyak keluarga miskin ekstrem di Sulbar yang belum memiliki KWH meter sendiri” ungkap pria yang akrab disapa Rury itu.
Dia menyampaikan, menurut data, dari total 104.809 warga miskin ekstrem, sebanyak 1.080 warga mengandalkan genset/solar sell untuk kebutuhan listrik mereka.
Sementara 19.932 warga menggunakan listrik bersama atau nyatol ke tetangga, dan 6.312 warga lainnya tidak memiliki akses listrik sama sekali.
“Oleh karena itu, sebanyak 27.324 warga perlu mendapatkan intervensi melalui program bantuan listrik gratis,” ucapnya.
Ia menambahkan, Bidang Ketenagalistrikan akan segera berkoordinasi dengan para kepala desa dan lurah untuk melakukan validasi data di wilayah masing-masing.
“Kami akan meminta kepada seluruh kepala desa dan lurah untuk menyampaikan data pasti di wilayah masing-masing. Format usulan dapat diakses pada link https://bit.ly/sulbar2024. Usulan kami terima paling lambat akhir Januari 2024 ini melalui email kantor esdm@sulbarprov.go.id ” tambahnya.
Program BPBL tahun 2024 diharapkan dapat segera dilaksanakan, sehingga masyarakat miskin dapat menikmati listrik sendiri dan tidak bergantung lagi pada sumber listrik dari genset dan tetangga.
Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi menggunakan listrik sendiri, seperti pengolahan hasil pertanian, pertukangan, dan perbengkelan.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Sulbar. (rilis)