Ratusan Hektare Sawah di Polman Kering Akibat Perubahan Iklim, Dinas TPHP Sulbar Bakal Mengairi Lahan Secara Kolektif
Polman – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulbar meninjau 140 hektatere lahan persawahan kering yang terdampak perubahan iklim di Kabupaten Polman.
Peninjauan itu dipimpin langsung Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif di Desa Bunga-Bunga, Kecamatan Matakali, Polman, Senin 19 Februari 2024.
Turut hadir dalam kunjungan itu, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Yonathan, Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Wilayah Polman, Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Polman, Kepala Balai Penyuluh Pertanian, Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan serta perwakilan kelompok tani Poktan Mandiri dan Poktan Siamasei.
Syamsul menuturkan, saat ini timnya sedang berusaha secara bersama-sama untuk mengairi lahan persawahan dengan umur padi 20-40 hari setelah tanaman melalui proses tabur benih langsung (tabela).
“Kita sedang berkolaborasi untuk menangani masalah sawah kering, karena irigasi air yang mengalir ke persawahan warga selama satu bulan terakhir kering. Pertama kita akan pompanisasi air dari sumber air terdekat menuju lokasi sawah tertinggi,” kata Syamsul.
Kepala LPHP Yonathan mengatakan, saat ini sementara sudah tersedia enam mesin pompa, diantaranya satu mesin 10 PK, empat mesin 4 PK dan satu mesin 3 PK. Pihaknya akan terus menambah hingga tersedianya kurang lebih 10 mesin pompa.
Yonathan menambahkan, pompa mesin itu akan menggunakan bahan bakar bensin dan solar bantuan dari provinsi, kabupaten maupun swadaya kelompok tani, dan ke depannya mesin tersebut akan dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas LPG untuk lebih menghemat biaya.
“Karena satu tabung gas LPG 3 Kg mampu menghidupkan mesin sehari semalam, sedangkan jika menggunakan bensin dapat menghabiskan kurang lebih 10 Liter,” tutupnya. (rls)