Satu Desa Satu Ambulans, Program Inovatif Mamuju untuk Selamatkan Nyawa hingga ke Pelosok Desa 

waktu baca 2 menit

Mamuju – Pemerintah Kabupaten Mamuju di bawah kepemimpinan Sutinah Suhardi terus berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan untuk masyarakat.

Selain BPJS Kesehatan gratis yang telah meng-cover 98 persen masyarakat Kabupaten Mamuju melalui alokasi anggaran dari APBD Mamuju rata-rata Rp60 miliar setiap tahunnya. Program satu Desa satu Ambulance juga terus juga terus digalakkan di masa kepemimpinan Sutinah Suhardi sejak tahun 2022.

Program ini bertujuan menyediakan satu unit ambulans gratis di setiap desa di Mamuju, yang dilengkapi dengan peralatan pertolongan pertama. Langkah ini memungkinkan layanan kesehatan darurat lebih cepat dijangkau, bahkan di pelosok desa.

Dalam berbagai kegiatan kampanye, program 1 Desa 1 Ambulans mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Mereka merasakan betul manfaat besar dari adanya ambulans di desa masing-masing, terutama untuk penanganan cepat dalam kasus-kasus darurat seperti kecelakaan, kelahiran, dan situasi medis kritis lainnya.

Warga menilai bahwa ketersediaan ambulans ini mampu mengurangi waktu tanggap darurat, yang sering kali menjadi faktor penentu keselamatan pasien.

Menurut data Kementerian Kesehatan, tingkat kunjungan IGD di Indonesia termasuk tinggi di ASEAN, dengan lebih dari 4 juta kunjungan tiap tahun.

Di Mamuju sendiri, kasus rujukan ke rumah sakit mencapai 19.642 pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan akses kesehatan yang cepat, termasuk layanan ambulans yang siap kapan saja.

Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 23 unit ambulans telah didistribusikan ke berbagai desa di Mamuju.

Ditahun 2023, di bawa kepemimpinan Sutinah Suhardi telah menyalurkan ambulance untuk Desa Karataun, Labuang Rano, Pamullukan, Mappu, Leling, Sukadamai, Patidi, Takandeang, Bonda, dan Botteng Utara.

Sementara di tahun 2023 di Desa Pangasaan, Salubarana, Tamalea, Tumonga, Taan, Polio, dan Salutiwo, dan di tahun 2024 ambulance untuk Desa Limbong, Salukayu, Tamejarra, Belang-Belang, Sumare, dan Kalonding.

Sutinah Suhardi menyampaikan bahwa program ini adalah salah satu upaya serius untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Mamuju hingga ke pelosok.

Selain itu, Pemkab Mamuju terus menggalakkan program Budaya Hidup Sehat guna mendorong warga menjaga kesehatan dan mengurangi risiko keadaan darurat.

“Dengan adanya ambulans di setiap desa, kita berharap tidak ada lagi warga yang terlambat mendapat pertolongan. Kami ingin masyarakat Mamuju merasa aman karena layanan kesehatan dapat dijangkau di mana pun mereka berada,” ujar Sutinah Suhardi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *