Waspada Narkoba!: Psikoedukasi Narkoba pada Siswa MI Al-Huda Geneng 2

waktu baca 2 menit
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, Evangelista Tiara saat memberikan psikoedukasi kepada anak-anak MI Al-Huda Geneng 2.

Reportase – Di zaman sekarang, narkoba sudah seperti hantu yang mengintai di setiap sudut kehidupan kita. Ancaman ini tidak hanya menargetkan orang dewasa, tetapi juga mulai merayap ke dunia anak-anak.

Narkoba, dengan segala bahayanya, bukan hanya merusak tubuh tetapi juga menghancurkan pikiran dan perasaan. Anak-anak yang masih polos dan lugu menjadi sasaran empuk karena ketidaktahuan mereka. Lingkungan yang kita anggap aman pun tidak lagi bisa dijamin bebas dari pengaruh buruk narkoba.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk memberikan edukasi mengenai bahaya narkoba sejak dini, sehingga anak-anak kita bisa lebih waspada dan terlindungi dari jerat narkoba yang semakin dekat.

Penyalahgunaan narkoba membawa dampak yang sangat buruk, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Penggunaan narkoba bisa menyebabkan gangguan pada otak, mengacaukan perasaan, dan membuat anak-anak kehilangan arah.

Lebih dari itu, narkoba bisa membuat mereka terjebak dalam lingkaran setan yang sulit untuk keluar. Di MI Al-Huda Geneng 2, banyak anak yang masih belum mengenal apa itu narkoba.

Bahkan, sebagian besar belum pernah mendengarnya. Ini membuat mereka rentan terhadap pengaruh buruk, terutama jika mereka tidak diberi pemahaman yang cukup tentang bahaya narkoba.

Kegiatan psikoedukasi yang diadakan oleh mahasiswa bertujuan untuk mengisi celah pengetahuan ini. Dalam kegiatan ini, para siswa diajak untuk mengenal apa itu narkoba, bagaimana narkoba bisa mempengaruhi hidup mereka, dan yang paling penting, bagaimana cara mereka melindungi diri.

Evangelista Tiara seorang Mahasiswa Undip Fakultas Psikologi menggunakan cara-cara yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga anak-anak bisa benar-benar memahami materi yang disampaikan. Siswa-siswi MI Al-Huda Geneng 2 menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan ini.

Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, bertanya dengan rasa ingin tahu, dan bahkan berbagi cerita tentang apa yang mereka ketahui atau pernah dengar tentang narkoba. Sesi tanya jawab menjadi momen penting di mana anak-anak berani mengungkapkan kebingungan mereka, dan para mahasiswa dengan sabar menjelaskan hingga semua anak bisa memahami dengan baik.

Para siswa juga diberikan tips praktis tentang bagaimana menghadapi situasi jika mereka dihadapkan pada tawaran narkoba. Mereka diajarkan untuk berkata “tidak” dengan tegas, dan untuk selalu curiga terhadap orang.