Webinar ASN Kreatif Seri 36, ASN Sehat, Layanan Masyarakat Semakin Berdampak

waktu baca 3 menit

Mamuju – Aparatur Sipil Negara (ASN) zaman sekarang dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Untuk itu, perlu menjaga kesehatan utamanya pada kesehatan tulang dan sendi agar tidak cepat diserang pengapuran atau osteoporosis, menjaga tubuh tetap sehat agar mampu beraktivitas di area layanan masyarakat.

Aparat yang sehat menjadi prasyarat utama untuk meningkatkan performa pelayanan kepada masyarakat. Desain-desain layanan yang berdampak akan lahir dari pikiran yang sehat, pikiran yang sehat berada pada tubuh yang sehat, tubuh yang sehat apabila mampu menjaga asupan gizi seimbang.

Demikianlah intisari dari jalannya Webinar ASN Kreatif Seri ke-36 yang digelar oleh BPSDM Sulbar yang dipandu moderator Sahabuddin, Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Sulbar, Rabu 7 Februari 2024 melalui flatform zoom meeting.

Webinar yang bertema kesehatan ini, membahas topik gizi seimbang untuk menjaga  peradangan sendi  dengan menampilkan dua narasumber pada bidangnya, yaitu dr. Helmiyadi Kuswardhana dan dr. Karmila.

Narasumber pertama, dr. Helmiyadi Kuswardhana (Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi) menyebutkan bahwa manusia memiliki 206 tulang dan 230 sendi, terdiri dari sendi penopang dan sendi non penopang tubuh, sendi yang terus menghasilkan cairan sinovial disebut sebagai sendi yang sehat.

Penyakit degeneratif atau pengapuran sendi ini disebabkan karena kurangnya hormon atau kadar estrogen yang mengakibatkan rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada sendi, terutama pada saat melakukan pergerakan, nyeri pada sendi tidak selamanya disebabkan oleh asam urat tetapi bisa juga disebabkan oleh pengapuran pada sendi.

“Penyakit osteoartritis merupakan penyakit yang mengakibatkan kerusakan pada sendi yang telah memasuki masa kronik, hal ini disebabkan karena adanya perlunakan kartilago pada sendi yang progresif, dan pertumbuhan cartilago atau tulang baru di tepi persendian dan kapsula fibrosa,” kata dr. Helmiyadi.

Ia menambahkan, osteoartritis ini bisa dirasakan pada usia di atas 40 tahun dan biasanya penyakit ini cenderung ke perempuan karena adanya perubahan hormon estrogen terutama setelah masa menopause.

“Osteoporosis ini bisa terjadi pada semua sendi tetapi biasa terjadi pada sendi berbeban berat dan sering digunakan seperti sendi lutut, pinggul/pinggang, tulang belakang, tangan, dan kaki,” tambahnya.

Narasumber kedua, dr. Karmila (Dokter Spesialis Gizi Klinik) menyampaikan Osteoartritis ini adalah jenis arthritis disebabkan, pertama penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti Cedera Sendi, Artritis, Rheumatoid, Hiperurisemia, Diabetes Melitus, kedua Genetik/Keturunan ini disebabkan oleh faktor Sosio-demografi yaitu usia dan jenis kelamin terutama perempuan,

Ketiga Obesitas/Kelebihan Berat Badan Khususnya untuk OA pinggul dan lutut IMT>30 kg/m2, dan terakhir Pola Makan Asupan purin yang tinggi Asupan Gula sederhana yang melebihi batas. Diantara empat faktor di atas, Obesitas merupakan faktor yang biasa terjadi dan ini menyebabkan gejala seperti, nyeri sendi, sendi membengkak, dan sendi kemerahan yang sering terjadi dapat dicegah melalui  menjaga pola makan.

“Adapun pencegahan dalam mengatasi adanya radang sendi atau osteoartritis ini diantaranya status gizi optimal pola makan seimbang, rendah purin vitamin dan mineral  suplementasi,” ujarnya.

Menurut  Kaban BPSDM Sulbar  Farid Wajdi, sesi webinar seri 36 ini sangat penting untuk dibersamai oleh ASN sebab keberhasilan organisasi apabila di dalamnya digerakkan oleh orang-orang yang sehat agar mampu berpikir jauh ke depan (thinking ahead), berpikir ulang  (thinking again) meriviuw pelaksanaan dalam mendesain program yang telah dilaksanakan, serta berpikir menyilang  ( thinking across) untuk menerima praktek-praktek baik dari yang berasal dari luar organiasai lalu menjadikannya inovasi yang diimplementasikan di organisasinya.

“Kita ingin webinar ini dijadikan sebagai tempat  belajar, tempat menambah ilmu sharing session untuk semua agar kapasitas dan kompetensi ASN selalu bertambah melalaui learning organisasi, karena ini juga merupakan Program Perioritas Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh, tantangan pelayan masyarakat  kedepan bergantung pada abilitas aparatur untuk mendinamisasi pengelolaan pelayanan yang semakin berdampak, dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh aparat yang sehat lahir batin,” pungkasnya. (rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *