Kabupaten Mamuju Terus WTP Selama Kepemimpinan Sutinah Suhardi
Mamuju – Selama kepemimpinan Bupati Sitti Sutinah Suhardi, Kabupaten Mamuju terus meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP.
Hingga kini, sudah tiga kali beruntun Pemerintah Kabupaten Mamuju mendapatkan WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI. Dimulai dari tahun 2021, 2022, dan terakhir 2023.
BPK memberikan WTP lantaran Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Mamuju di tiga tahun itu telah memenuhi kriteria penyusun laporan keuangan.
Mulai dari aspek kesesuaian standar akuntansi pemerintah, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI).
Khususnya untuk LHP LKPD Kabupaten Mamuju tahun 2023, Kepala APP AKN VI BPK RI, Dwi Sabardiana memberikan opini WTP itu, Senin 3 Juni 2024, kemarin.
Bahkan, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi yang didapuk mewakili para kepala daerah se-Sulbar untuk menerima LHP dari BPK.
Dalam sambutannya, Sutinah menuturkan bahwa LHP yang diserahkan BPK sangat bernilai strategis terhadap keberlanjutan pelaksanaan program kerja di daerah masing-masing daerah.
“Sebab opini yang diberikan adalah kesimpulan dari pernyataan profesional lembaga yang kredibel, mengenai kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan,” ujar Sutinah.
Sehingga, kata dia, pemerintah daerah yang menerima predikat WTP dipastikan telah menjalankan pengelolaan keuangan on the track atau telah memenuhi standar kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan.
Selain itu, Sutinah pun menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada BPK atas bimbingan yang tidak pernah berhenti demi mewujudkan pengelolaan keuangan sebagaimana yang diharapkan bersama.
Termasuk atensi dan apresiasi kepada semua perangkat daerah maupun lembaga DPRD sebagai mitra dalam melaksanakan program yang telah berjalan dengan baik.
“Semoga apa yang kita terima hari ini dapat menjadi motivasi untuk kita semua menjadikan daerah kita masing-masing menjadi lebih keren dengan pengelolaan keuangan yang kredibel dan profesional. Untuk Sulbar yang lebih maju, dan Indonesia Emas yang lebih unggul,” tandas Sutinah.