Sulbarku, Dua Puluh Tahun Ranum Menggoda

waktu baca 1 menit

Sulbarku

yang aku inginkan bukanlah kelebat sang akara

lalu aku dan mereka terdiam buana yang gemerlap

sebentar lagi pergi meninggalkanku tuk pamit selamanya

Duhai, tubuh molek bak sang dewi tawarkan ikrar

berburu mahkota sampai ke basgara

Sulbarku

Dua puluh tahun berlari kencang di atas mega

tak jua sampai di kaki wajah ini

Suara bergetar di ujung bumantara

memanggil – manggil wajah sahaja di pinggir kampung

Sumarah tergolek lemas perut kosong

di tengah riuh mobil mewah yang pongah

Sulbarku

dua puluh tahun tertatih dayu

menatap tirta air mata

dari wajah – wajah  petani di kampung nun jauh

haru harap arumi cinta

dari tangan dingin tuan

Sulbarku

lihatlah permata baswara di perut bumi

Tak jua menggoda

duhai, dahayu impian hati

mengelus dama dalam mimpi

tak jua sampai

Sulbarku,

dua puluh tahun menapaki asa

merangkai cita damai

biar dewana hinggap di jiwa

pandanglah di ufuk

pilau kecil bergerak saban hari di sapu ombak

Sulbarku,

tengoklah tangan perkasa nelayan menghardik gelombang

duhai, dayita hapuslah air mata

tak ada tangis mengobati rindu

hingga gelabah lenyap

Sulbarku,

dengarkan padika ini

seperti denting genta berbunyi

biar tak ada luka yang terluka

  • Salim Majid
  • Mamuju, 30 Agustus 2024

Baca Lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *