Duel Popularitas dan Rekomendasi Cabor Warnai Laga Panas Perebutan Tahta Ketua Koni Mamuju
Mamuju – Gelanggang perebutan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat kian memanas.
Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) hanya menerima dua kandidat hingga berakhirnya masa pendaftaran. Bakal calon ketua itu adalah Yuki Permana dan Munawir Arafat.
Keduanya sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke Posko TPP. Tepatnya di Kompleks Stadion Manakarra Mamuju. Yuki Permana di hari Senin, 1 Oktober, disusul Munawir Arafat keesokan harinya. Mereka didampingi LO dan masing-masing cabor pendukung.
Pertarungan ini cukup menarik. Betapa tidak, kedua figur tersebut merepresentasikan eksekutif dan legislatif Mamuju. Yuki Permana adalah wakil bupati, sedangkan Munawir Arafat anggota DPRD.
Selain kapasitas pemerintahan, keduanya pun sama-sama memimpin partai politik. Yuki Permana merupakan Ketua DPW PKS Sulbar. Adapun Munawir Arafat Ketua DPC PKB Mamuju.
Dukungan 32 cabor terhadap kedua tokoh itu cukup variatif. Ada 22 cabor yang mendukung Yuki Permana. Begitu pula Munawir Arafat, disokong 15 cabor. Dukungan tertulis ini merupakan salah satu syarat mutlak pencalonan.
Namun, polarisasi dukungan itu agak nyeleneh. Jumlah suara dalam pemilihan hanya 34. Di luar cabor, KONI Sulbar dan KONI Mamuju masing-masing punya 1 suara. Keduanya pun boleh memberikan rekomendasi.
Hanya saja, akumulasi dukungan terhadap keduanya berjumlah 37. Dengan kata lain, ada kelebihan 3 dukungan. Banyak spekulasi menyoal tambahan sokongan itu. Bisa dukungan cabor ganda atau rekomendasi dobel dari KONI.
Gonjang-ganjing data ganda ini tetap akan terungkap. TPP dapat secara gamblang melihatnya pada saat memverifikasi formulir dan persyaratan administrasi bakal calon. Prosesnya 3 hari, mulai dari tanggal 3 hingga 5 Oktober.
TPP pun telah menyiapkan langkah solutif untuk menghadapi segala probabilitas yang kontradiktif. Kata Ketua TPP, Suratmin, panitia punya mekanisme dalam menyelesaikan problematika itu. Jika dukungan ganda, cabor harus menarik dukungan dari bakal calon.
“Lalu kita serahkan sepenuhnya ke cabor untuk kembali berunding, siapa yang akan didukung,” kata Suratmin, awal pekan ini.
TPP memberikan waktu 2 hari untuk penyempurnaan berkas persyaratan. Tepatnya pada tanggal 6 sampai 8 Oktober 2025. LO dapat melengkapi berkas yang kurang atau ingin membenahi administrasi persyaratan.
Suratmin enggan berspekulasi lebih jauh tentang bakal calon tersebut. Apalagi realitas cabor masih sangat kompleks dan dinamis. Bisa saja pengurus beralih haluan meski sudah melabuhkan pilihan. Tidak lain untuk mencari sosok representatif memimpin KONI.
Ditambah lagi, saat ini masih proses verifikasi berkas. Dia hanya memastikan, jika persyaratan tidak terpenuhi maka dianggap Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
“Kalau keduanya tidak memenuhi syarat, maka tetap kita TMS-kan. Pendaftaran akan dibuka lagi,” ungkapnya.
Setelah verifikasi dan penyempurnaan berkas, tahapan masih cukup panjang. TPP akan menggelar rapat pleno penetapan bakal calon menjadi calon ketua pada 9 sampai 10 Oktober.
“Lalu pada tanggal 11 sampai 12 Oktober, TPP akan menyampaikan hasil penjaringan dan penyaringan calon ketua KONI ke panitia Musorkab,” tandas Suratmin.



