Injeksi Literasi, Revolusi Diri ke Revolusi Sosial
Tatanan kehidupan terkini adalah rangkaian proses penataan dari masa lampu yang kemudian menghadirkan masa sekarang menuju masa depan.
Ray Akbar Ramadhan Founder Lingkar Literasi Intensif
Dunia kini berada pada tatanan yang mendikte umat manusia menuju peradaban antisosial. Betapa tidak, efek dari perkembangan teknologi sungguh merampas nilai-nilai kemanusiaan.
Seluruh aktivitas umat manusia terbungkus oleh keterlibatan teknologi. Belum lagi dengan artificial intelligence yang hadir melampaui kepintaran manusia.
Mari kita lihat data indeks literasi. Menurut penilaian berdasarkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), skor Indonesia pada tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 1-100. Angka tersebut dinilai masih belum menggembirakan dan terus menjadi masalah nasional yang sangat memprihatinkan.
Situasi ini tentu sudah seharusnya menjadi kegelisahan untuk menentukan peta bersama menjawab tantangan zaman. Peran literasi sebagai alat untuk pembangunan manusia-manusia teladan sangatlah besar.
Hal ini dikarenakan literasi dapat menghubungkan manusia dengan ilmu. Di mana dengan ilmu itu akan menjadi petunjuk membangun peradaban yang berkemanusiaan. Bukan peradaban yang mendikte akal sehat menuju kehampaan diri yang hanya terjebak pada hal-hal mekanik, hingga melemahkan manusia untuk mengaktualkan potensinya.
Penjara Kapitalisme
Sebut saja era ini adalah era peran kapitalisme yang berhasil mendominasi peradaban yang berorientasi mendikte peradaban manusia untuk antisosial. Buktinya sederhana saja, mari kita melihat ruang-ruang nongkrong seperti warkop yang kebanyakan berkumpul, namun masing-masing dari mereka sibuk dengan handphone mereka masing-masing.
Realitas ini seolah menjadi pemutus rantai sosial yang ditandai. Kita lebih dekat dengan mereka yang hadir pada dunia maya dari pada dunia nyata. Belum lagi dampak yang lainnya.
Efek Kejahatan kapitalisme ini memang tak boleh dibiarkan apa lagi diwajarkan. Dia memerlukan desakan perlawanan yang lahir dari kesadaran memahami realitas.
Injeksi literasi yang saya maksud adalah sebuah gerakan sadar untuk terhubung dengan ilmu yang mencerahkan; untuk dijadikan peta dalam agenda-agenda perlawanan terhadap realitas yang tak layak eksis.
Sebagai manusia kita butuh merevolusi kesadaran-kesadaran palsu yang telah mengakar dalam jiwa kita untuk revolusi sosial yang abadi.