Intensifikasi Pengawasan Pangan di Polman, Balai POM Mamuju Temukan 180 Produk Tak Layak Edar

waktu baca 2 menit
Kepala Balai POM di Mamuju, Suliyanto bersama jajaran saat melakukan intensifikasi pengawasan pangan di Kabupaten Polman, Selasa 19 Maret 2024.

Polman – Balai POM di Mamuju melakukan intensifikasi pengawasan pangan di Kabupaten Polman, Selasa 19 Maret 2024.

Giat tersebut akan masif dilakukan Balai POM selama Ramadan dan jelang Idulfitri 2024. Mereka bekerja sama dengan Tim Koordinasi Obat dan Makanan serta OPD Pemkab Polman.

Kepala Balai POM di Mamuju, Suliyanto menjelaskan, ada 3 kegiatan dalam intensifikasi pengawasan itu. Pertama melakukan pengujian terhadap pangan olahan takjil.

“Dari 29 sampel, semua dinyatakan negatif (aman dikonsumsi, red),” ujar Suliyanto.

Kedua, melakukan pengawasan sarana produksi bersama Dinkes dan Dinas Koperindag Polman. Ditemukan 180 produk kemasan tak layak edar dari 4 sarana distribusi.

Temuannya berupa 165 pieces produk kadaluarsa dan 15 pieces rusak. Nilai ekonominya mencapai Rp3 juta rupiah.

“Temuan itu telah ditindaklanjuti dengan cara dimusnahkan di lokasi,” tegasnya.

Ketiga, Balai POM melalui Tim Infokom juga melakukan edukasi keliling kepada pedagang di pasar tradisional Polman. Tepatnya di sekitar Pasar Wonomulyo dan Pasar Luyo.

Adapun materi sosialisasinya berupa larangan penggunaan bahan berbahaya dalam pangan olahan. Mulai dari Boraks, Formalin, Rhodamin B, hingga Methanyl Yellow.

Selain kepada pedagang, Tim Infokom juga melakukan edukasi ke Ritel Indomaret FJMJ dan Alfamidi Dewi Sartika yang ada di Kecamatan Wonomulyo.

Di sana, mereka mengedukasi tentang pentingnya pemisahan penyimpanan bahan pangan dan nonpangan pada bagian etalse promo.

“Serta edukasi cek KLIK agar senantiasa melakukan pengecekan berkala pada setiap produk yang dijual,” ucap Suliyanto.

Dari hasil pengawasan, Suliyanto memaparkan adanya penurunan temuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Hasil pemeriksaan tahun ini sudah banyak penurunan nilai temuan, kurang lebih sekitar 20-25 persen. Tentunya capaian ini hasil kinerja Balai POM bersama pemerintah daerah Polman,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *