Keluarga Miskin dan Berisiko Stunting Diberi Diskon Pangan Murah hingga 25 Persen
Mamuju – Pemprov Sulbar kembali menggelar pasar murah yang diberi nama Gerakan Pangan Murah (GPM). Kali ini kembali menyasar Kabupaten Mamuju, Kamis 18 Oktober 2023.
GPM terlaksana melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulbar. Dipusatkan di Taman Karema, Jl. Urip Sumuharjo, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju. Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh hadir dalam kegiatan tersebut.
Pasar murah itu menyediakan sejumlah pasokan bahan pangan pokok. Di antaranya 6 ton beras, 600 rak telur, ratusan potong ayam, bawang merah, bawang putih, dan sayur-sayuran.
“Tujuannya adalah suplai cukup dan harganya rata-rata sudah mulai turun. Dan hari ini kita berikan dengan diskon, 10-25 persen dalam rangka menstabilkan harga,” ujar Prof. Zudan.
Rencananya, gerakan pangan murah itu digelar selama dua hari; Kamis dan Jumat. Besok, pasar murah digelar bekelindan di Mamuju dan Polman.
“Diharapkan ini bisa mengatasi permasalahan 4+1, kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, perkawinan anak, dan inflasi,” ucapnya.
Kadis Ketahanan Pangan Sulbar, Abdul Waris Bestari menuturkan, untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Keluarga Risiko Stunting (KRS) telah diberikan dispensasi 25 persen dari harga pasar. Sementara untuk masyarakat umum diberikan dispensasi 10 persen.
Khusus untuk KPM dan KRS telah diberikan kupon sebagai bukti terdaftar sebagai penerima manfaat untuk harga khusus dispensasi hingga 25 persen.
“Mereka ini KPM dan KRS memang sudah terdata,” bebernya.
Salah seorang warga dari Salletto, Nawir berterima kasih dengan adanya program tersebut. Dia terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH) sehingga harga yang dia dapatkan lebih terjangkau.
“Yang naik di pasar itu seperti beras, gula. Kalau di sini lebih murah. Ini sangat membantu kami,” tandasnya.
Gerakan Pangan Murah ini kerjasama Dinas Ketapang Sulbar , Badan Pangan Nasional, Bank Indonesia, Bulog, dan distributor pangan lainnya. (montana/red)