Mahasiswa Tim II UNDIP Proaktif Cegah Stunting di Desa Wonolopo, Beragam Program Dilakukan Selama KKN

waktu baca 5 menit

Reportase – Stunting atau pertumbuhan terhambat pada anak masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Terutama di desa-desa seperti Desa Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kondisi ini tidak hanya mengancam masa depan anak-anak tetapi juga berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan. Menanggapi tantangan ini, Tim KKN UNDIP tahun 2023/2024 meluncurkan berbagai program kerja (Proker) inovatif yang bertujuan mengatasi masalah stunting di Desa Wonolopo.

Latar Belakang

Di Indonesia stunting merupakan kondisi kronis di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan akibat kurangnya asupan gizi yang cukup dan infeksi berulang dalam jangka waktu yang lama.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia termasuk dalam negara dengan prevalensi stunting yang tinggi. Di mana lebih dari 30% anak di bawah lima tahun atau balita mengalami stunting.

Seperti banyak desa lain di Indonesia, Desa Wonolopo juga tidak luput dari masalah stunting. Dari data posyandu setempat menunjukkan bahwa ada 11 anak di desa Wonolopo yang tercatat mengalami stunting.

Beberapa faktor yang berkontribusi pada tingginya angka stunting di desa Wonolopo, termasuk gizi ibu hamil yang tidak memadai, kualitas Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kurang, infeksi berulang, dan kondisi sosial ekonomi yang terbatas.

Program Kerja Tim II KKN UNDIP 2023/2024

Untuk mengatasi masalah stunting di Desa Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, Tim II KKN UNDIP 2023/2024 melakukan program yang melibatkan masyarakat secara langsung dengan pemaparan materi meliputi:

1. Edukasi Gizi untuk Ibu Hamil

Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya asupan gizi seimbang selama masa kehamilan. Penyuluhan yang meliputi informasi tentang jenis makanan yang harus dikonsumsi, jumlah asupan gizi harian, serta pentingnya pemeriksaan kehamilan secara rutin. Selain itu, tim juga mendistribusikan leaflet informatif dan mengadakan sesi konsultasi gizi dengan tenaga kesehatan.

2. Edukasi MPASI Berkualitas

Edukasi kepada para ibu tenatang pentingnya MPASI yang bergizi dalam upaya memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup setelah usia enam bulan. Para ibu-ibu diajarkan memilih cara memilih bahan yang mudah didapat didesa dan cara menyajikan MPASI yang bergizi tinggi melalui panduan dan leaflet yang dibagikan.

3. Stimulasi dan Edukasi untuk Orang Tua

Selain asupan gizi, stimulasi dini juga penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Pentingnya stimulasi dini, pola makan sehat, dan perilaku hidup bersih. Sesi bermain interaktif juga diadakan untuk mengajarkan orang tua cara yang efektif dalam menstimulasi perkembangan anak mereka.

4. Konseling dan Pemantauan Kesehatan Anak

Pemantauan kesehatan anak secara berkala sangat penting untuk mendeteksi dini kasus stunting. Kegiatan posyandu di setiap dusun yang ada di Desa Wonolopo untuk melakukan pengukuran berat dan tinggi badan anak secara berkala. Selain itu, konseling kepada orang tua yang anaknya berisiko stunting juga dilakukan untuk memberikan mereka panduan dalam meningkatkan asupan gizi anak.

5. Pendampingan Kader Posyandu

Kader posyandu merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di tingkat desa. Oleh karena itu pelatihan dan pendampingan kepada kader posyandu untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting. Dengan demikian, kader posyandu dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan efektif kepada masyarakat desa.

Dengan adanya program penyuluhan dan edukasi Pencegahan dan Penanganan Stuting yang telah dilaksanakan oleh Tim II KKN UNDIP 2023/2024 dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Desa Wonolopo, seperti peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang.

Melalui penyuluhan dan edukasi yang diberikan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang selama kehamilan dan masa pertumbuhan anak meningkat. Para ibu hamil lebih memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, dan para orang tua lebih paham tentang pentingnya MPASI yang bergizi.

Pola makan anak-anak pun menjadi lebih baik, dengan variasi makanan yang lebih seimbang dan bergizi juga keterlibatan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak.

Tujuannya agar orang tua yang memiliki balita lebih aktif dalam memberikan stimulasi dini dan menjaga pola makan serta kebersihan anak-anak mereka. Selanjutnya ada deteksi dini dan penanganan kasus stunting yang lebih efektif.

Dengan pemantauan kesehatan anak secara berkala dan konseling yang diberikan, kasus stunting dapat dideteksi lebih dini dan ditangani dengan lebih efektif. Orang tua yang anaknya berisiko stunting mendapatkan panduan yang jelas tentang cara meningkatkan asupan gizi anak mereka.

Yang terakhir pelatihan dan pendampingan yang diberikan kepada kader posyandu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting. Hal ini memastikan bahwa layanan kesehatan di tingkat komunitas dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

Tantangan dan Upaya Mengatasinya

Meskipun program-program yang telah dilaksanakan memberikan dampak positif, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam upaya mengatasi stunting di Desa Wonolopo. Berikut adalah beberapa tantangan dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya.

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan kesehatan lingkungan masih menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, Tim II KKN UNDIP 2023/2024 terus melakukan edukasi dan juga penyuluhan mengenai pencegahan dan penanganan stunting di Desa Wonolopo.

Akan tetapi faktor sosial ekonomi yang terbatas juga dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka. Untuk mengatasi hal ini, Tim KKN UNDIP Para ibu-ibu diajarkan memilih cara memilih bahan yang mudah didapat didesa dan cara menyajikan MPASI yang bergizi tinggi melalui panduan dan leaflet yang dibagikan.

Kesimpulan

Stunting adalah masalah yang kompleks dan memerlukan penanganan komprehensif dan berkelanjutan. Melalui upaya kolaboratif dan intervensi yang tepat dari Tim KKN UNDIP serta dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak terkait, angka stunting di Desa Wonolopo diharapkan dapat berkurang secara signifikan.

Anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal, sehingga generasi masa depan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan dapat berkontribusi positif bagi perkembangan desa dan negara.

Komitmen dan dedikasi Tim KKN UNDIP dalam melaksanakan program-program penanganan stunting di Desa Wonolopo menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pihak terkait, masalah stunting dapat diatasi dan kualitas hidup anak-anak dapat ditingkatkan.

Semoga upaya ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *