Operasi SAR Ditutup, Dua Korban Tak Ditemukan

waktu baca 2 menit
Kepala Basarnas Mamuju, Muh. Rizal menjelaskan progres pencarian 2 korban yang hilang dalam insiden tenggelamnya kapal nelayan/dokumentasi reportase.

Mamuju – Basarnas resmi menutup operasi pencairan terhadap 2 penumpang kapal yang tenggelam di Perairan Mamuju, Rabu 20 Desember, lalu.

Penutupan berlangsung di Pelabuhan Mamuju, Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, sore tadi. Diawali briefing dengan sejumlah lintas sektor.

Tim SAR gabungan telah melakukan pencairan terhadap korban Ahmad dan Rusiani. Namun, hingga hari ketujuh, keduanya belum juga ditemukan.

Padahal, pencarian itu telah melibatkan 200 personel gabungan dan 18 kapal. Cakupan operasinya pun sangat luas, yakni 800 nautical mile. Jika dikonversi mencapai ribuan kilometer.

“Sesuai SOP, pelaksanaan operasi SAR paling lama tujuh hari. Setelah pencarian dari hari pertama sampai hari ketujuh, korban dinyatakan hilang,” ujar Kepala Basarnas Mamuju, Muh. Rizal.

Dia memaparkan, Tim SAR mengalami dua kendala dalam proses pencairan itu. Pertama, korban tak menggunakan life jacket dan life vest. Keduanya merupakan jaket pelampung atau rompi penolong.

Kedua, kapal tersebut terbalik di kedalaman 1000 meter. Kondisi itu sangat menyulitkan petugas dalam mendeteksi keberadaan korban.

“Menjadi kendala untuk melakukan deteksi lokasi apabila korban tenggelam,” sebutnya.

Meski telah ditutup, Basarnas Mamuju tetap melakukan pemantauan. Upaya itu dilakukan melalui Stasiun Radio Pantai (SROP). Diharapkan, kapal yang berlayar dapat memberi informasi jika melihat kedua korban.

“Apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban, agar disampaikan ke radio pantai dan diteruskan ke kami,” tandas Muh. Rizal.

Sebelumnya, kapal nelayan tersebut hilang kontak pada Rabu 20 Desember. Sebanyak 37 penumpang dinyatakan hilang.

Peristiwa itu terjadi saat mereka berlayar dari Pulau Ambo, Desa Balabalakang Timur, Kecamatan Balabalakang. Tujuannya ke Desa Sumare, Kecamatan Simboro.

Nahas, di tengah perjalan kapal tersebut terbalik. Lokasinya sekitar 20 nautical mile dari bibir pantai Mamuju. Setelah pencarian, 33 korban ditemukan selamat dan 2 orang meninggal dunia.