Pengunjung Perpustakaan Mamuju Membeludak, Biasanya Seratusan Kini Capai 2.349 Orang Sebulan

waktu baca 2 menit
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Mamuju asyik membaca buku di perpustakaan Dispusip Kabupaten Mamuju.


Mamuju – Suasana literasi Kabupaten Mamuju kian bergelora. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) mencatat jumlah kunjungan sebanyak 2.349 orang pada September kemarin.

Sebelum diintervensi fasilitas dan bangunan baru, kunjungan perpustakaan hanya 100 hingga 150 orang per bulan. Namun belakangan ini angka itu kian melejit.

Membeludaknya kunjungan itu seolah menjadi bukti bahwa perpustakaan daerah telah menjelma ruang hidup baru bagi masyarakat untuk belajar, membaca, dan berkegiatan.

Rata-rata 78 orang per hari memadati fasilitas ini. Pengunjung didominasi perempuan dengan jumlah 1.444 orang. Adapun lain-laki berjumlah 905 orang.

Tak hanya itu, komposisi pengunjung mengungkap potret menarik. Siswa sekolah mendominasi dengan 1.499 kunjungan, disusul mahasiswa 275, ASN 237, masyarakat umum 310, wiraswasta 15, TNI/Polri 8, dan birokrasi lainnya 5.

Kepala Dispusip, M. Fausan Basir, menyambut pencapaian ini dengan optimisme. Menurutnya, angka kunjungan bulan ini cukup menggembirakan. Terutama karena didominasi pelajar.

“Hal ini menegaskan bahwa upaya kita menghadirkan perpustakaan yang ramah anak, layanan edukasi, serta kegiatan yang relevan dengan kebutuhan generasi muda mulai membuahkan hasil. Perpustakaan harus menjadi ruang belajar dan bermain yang mudah diakses semua kalangan,” kata Fausan, kemarin.

Fausan menyampaikan ajakan penuh makna kepada masyarakat.

“Manfaatkan fasilitas dan program perpustakaan—gratis dan terbuka untuk umum. Mari jadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari; pemerintah hadir untuk memastikan akses pengetahuan terbuka bagi semua,” tandasnya.

Dengan semangat baru dan angka kunjungan yang terus merangkak naik, perpustakaan Mamuju tak lagi sekadar gudang buku. Ia kini menjelma pusat peradaban kecil, tempat lahirnya generasi pembelajar yang haus pengetahuan.