Puluhan Generasi Muda Bergelut Kepenulisan di Kemah Literasi Mamuju

waktu baca 3 menit
Bupati Mamuju Dr. H. St. Sutinah Suhardi saat berfoto bersama dengan peserta kemah literasi yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju di Kecamatan Kalukku.

Mamuju – Sebanyak 60 pemuda dan pemudi mengikuti kemah literasi yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju, Jumat 20 September.

Mereka merupakan peserta didik dan pegiat literasi dari berbagai kecamatan. Kegiatan itu berlangsung hingga Minggu 22 September di pelataran Cafe Gazebo, Kecamatan Kalukku, Mamuju.

Kemah literasi merupakan sarana edukasi pemerintah untuk meningkatkan literasi yang dikemas dalam konsep perkemahan dan rekreasi.


Bupati Mamuju Dr. H. St. Sutinah Suhardi dan Kepala Dispusip Mamuju Fauzan Basir berbincang-bincang sebelum pembukaan kemah literasi.

Selama tiga hari itu, peserta akan mengikuti kelas penulisan beragam genre. Ada puisi, resensi, storytelling, dan jurnalistik. Selain itu, ada pula diskusi buku, lomba menulis, dan panggung ekspresi.

Dispusip Mamuju mengundang narasumber andal untuk melatih peserta. Mereka memang konsen pada materi yang dibawakan. Ada sastrawan Adi Arwan Alimin, aktivis literasi Muh. Zakir Akbar, novelis Mira Pasolong, dan penyair Syafri A. Masser.

Selain mereka, Kepala Dispusip Kabupaten Mamuju, M. Fauzan Basir juga hadir menyampaikan materi. Utamanya dalam mendorong keinginan peserta untuk mengembangkan potensinya.

Siang tadi, peserta memulai pelatihan. Agenda pertama, mereka mengikuti diskusi buku yang dibawakan oleh Muh. Zakir Akbar. Diskusi itu menekankan pentingnya membaca buku. Pembahas berlangsung alot dan berakhir jelang salat Jumat.

Aktivis literasi Muh. Zakir Akbar memberikan materi dalam sesi diskusi buku pada kegiatan kemah literasi yang dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju.

Peserta kembali mengikuti kegiatan usai salat dan beristirahat. Agenda kedua belajar kepenulisan jurnalistik. Dalam pembahasan itu, peserta belajar bahasa jurnalistik, teknik wawancara, dan menulis berita.

Pelatihan ketiga dan keempat berlangsung sore dan malam hari. Materi itu bawakan oleh Adi Arwan Alimin. Kedua pelatihan berorientasi pula dengan jurnalistik, yakni feature.

Hanya saja cara penulisannya berbeda. Feature kerap ditulis dengan gaya bercerita atau bertutur dengan menggunakan bahasa sastra.


Sastrawan Adi Arwan Alimin memberikan materi penulisan feature kepada peserta kemah literasi.

Kepala Dispusip Kabupaten Mamuju, M. Fauzan Basir menjelaskan, kemah literasi merupakan salah satu bentuk dukungan Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi terhadap pengembangan literasi.

“Ini juga merupakan upaya serius dari bupati kita untuk membuat anak-anak Mamuju menjadi generasi literat,” ujar Fauzan.

Menurut Fauzan, bupati sangat menyadari bahwa literasi bukan sekadar baca dan tulis. Namun lebih pada upaya meningkatkan kualitas dan kecakapan hidup dalam menghadapi tantangan zaman.

Itulah mengapa bupati terus mendorong literasi dalam setiap kebijakannya. Salah satunya lewat kemah literasi. Adapun bentuk dukungan lain, yakni dibangunnya perpustakaan baru di jantung kota Mamuju.

“Tak hanya koleksi buku yang banyak, tetapi juga tersedianya berbagai fasilitas lain yang membuat perpustakaan itu menjadi inklusif,” pungkas Fauzan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *