Sudah Diuji BPOM, Takjil di Majene Aman Konsumsi
Majene – BPOM di Mamuju melaksanakan kegiatan intensifikasi pengawasan pangan aman khusus takjil Ramadan di Kabupaten Majene, Selasa 4 Maret 2025.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan keamanan pangan yang dikonsumsi masyarakat Ramadan. BPOM menguji 20 sampel takjil dari berbagai lokasi penjualan.
Parameter pengujian meliputi kandungan bahan berbahaya seperti Metanil Yellow, Rhodamin-B, Formalin, dan Boraks. Hasil uji menunjukkan bahwa seluruh sampel dinyatakan negatif terhadap bahan-bahan berbahaya.
“Sehingga dapat disimpulkan bahwa takjil yang dijual di wilayah ini aman dikonsumsi,” ujar Kepala BPOM di Mamuju, Suliyanto.
Selain takjil, BPOM juga melakukan pengawasan pada tiga sarana distribusi pangan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan beberapa temuan terkait kondisi pangan di tempat-tempat tersebut.
BPOM menemukan pangan rusak sebanhak 8 item atau 8 pcs). Adapun pangan yang kedaluwarsa (Expired Date/ED) sejumlah 28 item atau 84 pcs. Jumlah keseluruhan 36 atau 92 pcs.
“Total taksiran kerugian akibat pangan rusak dan kedaluwarsa diperkirakan mencapai Rp873.500,” bebernya.
Selain pemeriksaan produk pangan, BPOM juga melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada pengunjung dan penjual di pusat distribusi takjil serta sarana distribusi pangan yang telah diperiksa.
Materi edukasi mencakup pemanfaatan aplikasi BPOM Mobile, cara melakukan CEK KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa), serta pemahaman tentang label pangan dan informasi nilai gizi.
“Dengan hasil pengawasan ini, diharapkan masyarakat semakin waspada dalam memilih dan mengonsumsi pangan, serta lebih aktif dalam memeriksa keamanan produk dengan memanfaatkan aplikasi BPOM Mobile dan melakukan CEK KLIK sebelum membeli produk pangan,” pungkas Suliyanto.