Perpustakaan Keliling Mamuju Sasar Dua Sekolah di Simboro, Diikuti Ratusan Murid dan Didukung Pihak Sekolah
Mamuju – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Mamuju kembali menyisir Kecamatan Simboro untuk memberikan pelayanan perpustakaan keliling.
Kali ini mereka mengunjungi dua sekolah, yakni SD Inpres Salupangi dan SD Negeri Merdeka. Kedua sekolah itu berada di Jln. Poros Mamuju-Tapalang, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
Di SD Inpres Salupangi, Tim Dispusip Mamuju melayani 130 lebih anak sekolah dari kelas I hingga VI. Bagi murid yang pandai membaca, petugas layanan mengarahkan mereka untuk membaca buku anak.
Sebaliknya, bagi yang belum bisa membaca, mereka diarahkan untuk mengambil buku-buku bergambar. Layanan tersebut berlangsung berjam-jam lamanya.
Setelah rampung, Tim Dispusip Mamuju kemudian bergerak ke SDN Pahlawan. Akses kendaraan roda empat menuju sekolah itu cukup menantang: sempit dan terjal.
Setibanya di sekolah, 80 anak sekolah langsung mengerumungi mobil layanan perpustakaan. Mereka mengambil buku dan membacanya di depan kelas. Beberapa di antaranya bahkan didampingi orang tua mereka.
Kepala SD Inpres Salupangi, Sureda Paturusi sangat mendukung program layanan perpustakaan keliling itu. Menurut dia, program tersebut sangat membantu sekolah dalam meningkatkan minat baca murid.
“Perpustaakan keliling ini sangat berdampak positif pada siswa, karena melatih anak-anak untuk menerapkan literasi, membaca buku sejak dini,” ujar Sureda.
Dia pun berharap, program tersebut dapat terus berlanjut. Utamanya menyasar sekolah yang dipimpinnya. Menurut Sureda, layanan perpustakaan keliling membantu sekolah dalam meningkatkan literasi muridnya.
“Alhamudulillah memang ini sangat membantu. Program yang sangat membangun untuk meningkatkan daya baca anak. Kami berharap sering-sering ke sekolah ini,” terangnya.
Apresiasi dan dukungan juga mengalir dari Kepala SDN Pahlawan, H. Mansur So’na. Menurut dia, kehadiran Dispusip Mamuju melalui layanan perpustakaan keliling sangat membantu para siswa dan siswa dalam memantik minat baca anak.
“Ini perlu kita dukung karena memberikan manfaat bagi anak-anak. Paling tidak menjadi pengenalan awal bagi mereka untuk membaca buku,” tandas Mansur.