Warga Keluhkan Infrastruktur Jalan Mamasa, SDK Komitmen Lakukan Pembenahan Jika Terpilih Jadi Gubernur Sulbar
Mamasa – Masyarakat Kabupaten Mamasa mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan penghubung Tabang, Pana, dan Nosu.
Keluhan itu disampaikan warga saat menghadiri kampanye terbatas paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka – Mayjen TNI (Punr) Salim S. Mengga, di Desa Mamullu, Kecamatan Pana, Mamasa, kemarin.
Warga Nosu, Rizal mengaku sudah sering kali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sulbar. Ia dan warga lain meminta agar jalan itu segera dibenahi.
“Namun sampai hari ini, dari 27 kilometer dari Tabang sampai kecamatan Pana ini, yang dibeton baru 15 kilometer,” terang Rizal.
Olehnya, ia berharap SDK dapat perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur jalan tersebut jika nanti terpilih.
“Daerah di Kabupaten Mamasa yang paling tertinggal dari segi infrastruktur jalan adalah kecamatan Pana. Harus diakui,” bebernya
Dia melanjutkan, “Bayangkan jarak hanya 27 kilometer Pana ke Nosu ini, kalau musim hujan bisa kami tempuh sampai dua malam baru bisa tembus pak,” sambungnya Rizal.
Dia juga meminta, jika SDK terpilih sebagai Gubernur, sebisa mungkin proses pengawasan terhadap pembangunan jalan tersebut dimaksimalkan.
“Karena, pekerjaan sebelumnya di daerah Tabang itu pak, tidak dikerjakan maksimal. Sehingga, sekarang itu sudah mulai rusak kembali, sedangkan ini memakan anggaran yang cukup signifikan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, SDK berkomitmen akan memberikan perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur jalan, khususnya di Kecamatan Pana.
“Saya komitmen dengan itu pak. Silahkan datang di Kantor Gubernur kalau tidak saya laksanakan,” tegas SDK.
Meskipun demikian, namun hal tersebut bisa direalisasikan di tahun 2026. Itu karena APBD tahun 2025 masih desain Pj. Gubernur Sulbar saat ini.
“Karena kalau saya terpilih, gubernur dilantik tanggal 7 februari 2025. Sedangkan APBD 2025 ditetapkan 30 November 2024,” jelas SDK.
Meskipun demikian, jika dirinya terpilih pihaknya akan tetap melakukan perubahan terhadap desain APBD tersebut. Minimal desain perencanaannya di tahun 2025, tendernya 2026, dalam bentuk multi years
“Selesainya saya tidak janji aspal semua, karena kalau aspal semua itu kemungkinan besar daerah lain yang tidak kebagian anggaran. Tapi yang jelas saya komitmen 70 Miliar bagiannya Mamasa, ada di APBD Provinsi Sulawesi Barat,” tutupnya.(Mp)