Kolaborasi Pemuda Sulbar Bakal Hadirkan Rocky Gerung untuk Bahas Pendidikan dan Kebudayaan
Mamuju – Filsuf dan akademikus Rocky Gerung akan memberikan kuliah umum di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu 6 Juli 2024, mendatang.
Kedatangan pria yang kerap disapa Profesor Akal Sehat itu untuk menjadi pembicara dalam dialog pendidikan dan kebudayaan bertema “Harmonisasi Pemuda Dalam Pembangunan Bangsa.”
Kolaborasi Pemuda Sulbar sengaja mengundang Rocky Gerung untuk memaparkan pemikiran kritisnya terhadap kedua isu krusial tersebut.
Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan pukul 19.00 WITA di Graha Sandeq, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Jl. Abd. Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Dewan Pembina Kolaborasi Pemuda Sulbar, M. Khalil Qibran menuturkan, Rocky Gerung jadwalkan tiba di Mamuju melalui Bandar Udara Tampa Padang, Jumat 5 Juli, besok. Setelah tiba, panitia dan pembicara akan makan bersama dilanjutkan ngopi bareng.
Keesokan harinya, Rocky akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Majene untuk menjadi pembicara tentang demokrasi. Setelah selesai, Rocky kembali ke Mamuju untuk kegiatan tersebut.
Selain Rocky Gerung, Kolaborasi Pemuda Sulbar juga menghadirkan narasumber lain, yakni Muhammad Faizal dan Ahmad Taufan.
“Kehadiran beliau (Rocky Gerung, red) untuk memberikan kuliah umum melalui roadshow akal sehat. Mereka akan membahas masalah pendidikan dan kebudayaan,” ujar Khalil, siang tadi.
Khalil menjelaskan, isu pendidikan dan kebudayaan sengaja dipilih untuk mempertajam perspektif pemuda di Sulbar terhadap isu pendidikan dan kebudayaan.
Menurutnya, perspektif dari para pembicara akan menyingkap fenomena pemuda yang saat ini mengalami pergeseran nilai kebudayaan.
Amsal, kata Khalil, budaya siriq dan malaqbiq yang mulai pudar diimplementasikan para pemuda dalam kesehariannya.
“Makanya Rocky datang untuk membahasnya secara nasional dan Muhamin Faisal untuk kedaerahan. Kita ambil ilmunya semua. Kita ingin budaya dan etika itu dikuatkan lagi di kalangan pemuda,” terangnya.
Peserta yang ingin mengikuti dialog tersebut akan dibebani biaya tiket sebesar Rp100.000. Khusus 20 perserta VIP, mereka dikenai biaya tiket Rp200.000. Kalau di luar daerah, harga tiket mencapai Rp300.000.
Khalil sebenarnya ingin para peserta itu tidak dikenai biaya masuk. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada pemuda untuk belajar. Hanya saja, keinginannya itu tidak mendapat restu dari pemateri.
“Kami ingin gratiskan tapi mendapat penolakan. Jadi hanya 100 tiket yang kami jual, sisanya kami gratiskan. Kami bagi ke teman-teman pemuda, OKP-OKP, tokoh masyarakat, dan lainnya,” beber Khalil.
Ketua Panitia, Ali Akbar menjelaskan, seluruh persiapan kegiatan telah selesai. Bahkan, dirinya telah melakukan komunikasi intens dengan sejumlah pihak, termasuk kepada pihak kepolisian untuk pengamanan.
“Persiapan sudah, insyaallah kegiatan ini berjalan lancar. Acaranya nanti pukul 19.00 sampai selesai. Untuk peserta kami batasi sampai 300 orang saja. Saat ini sudah banyak tiket yang terjual,” tandasnya.