Klarifikasi Soal Unggahan Provokatif di Media Sosial, Tina-Yuki Tegaskan Junjung Keberagaman, Politik Bukan untuk Memecah Belah

waktu baca 2 menit

Mamuju – Juru Bicara Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dan Yuki Permana (Tina-Yuki), Hajrul Malik memberikan klarifikasi terkait unggahan provokatif yang beredar di media sosial, mencatut nama salah satu tim pasangan nomor 1 Tina-Yuki.

Dalam pernyataan tegasnya dirilis yang diterima, Minggu, 17 November 2024, Tim TAKI menegaskan bahwa unggahan tersebut bukan berasal dari akun resmi mereka dan merupakan fitnah yang bertujuan untuk merusak nama baik pasangan TAKI serta memecah belah masyarakat Mamuju.

Pasangan TAKI menolak keras tuduhan bahwa mereka mengeluarkan pernyataan yang mengarah pada diskriminasi suku ataupun agama, ras dan antar golongan (SARA). Dalam visi misi Mamuju Keren 1 Kali Lagi, TAKI selalu menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan di Sulawesi Barat.

“Kami memandang keberagaman sebagai kekuatan yang mempersatukan, bukan sebagai alat untuk memecah belah. Sulawesi Barat kaya akan budaya, suku, dan agama, dan kami berkomitmen menjaga harmoni ini,” ujar Hajrul Malik.

Pasangan Tina-Yuki mengimbau masyarakat Mamuju untuk tidak mudah terprovokasi oleh unggahan yang beredar. Dalam pernyataannya, mereka mengingatkan pentingnya memverifikasi informasi sebelum mempercayainya.

“Kami meminta masyarakat untuk memastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber terpercaya. Jika menemukan unggahan provokatif, segera laporkan ke pihak berwenang atau platform media sosial,” tambahnya.

Pasangan TAKI menegaskan komitmen mereka untuk tetap fokus pada visi besar membangun Mamuju yang sejahtera, harmonis, dan berdaya saing tanpa membedakan suku, agama, atau latar belakang.

“Politik adalah alat untuk menyatukan masyarakat, bukan memecah belah. Kami tidak akan terpengaruh oleh upaya fitnah dan tetap bekerja demi mewujudkan Mamuju Keren 1 Kali Lagi,” tegasnya.

Pengacara pasangan Tina-Yuki juga mempertimbangkan langkah hukum terhadap penyebar hoaks tersebut.

“Kami tidak akan tinggal diam. Langkah hukum adalah salah satu opsi untuk memastikan pelaku penyebaran fitnah ini mendapatkan sanksi sesuai aturan,” kata Hajrul.

Dalam situasi politik yang kian memanas, pasangan TAKI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan.

“Mari kita lawan fitnah dengan fakta, hindari provokasi, dan bersama-sama menjaga harmoni masyarakat Mamuju,” tutupnya.

Dengan klarifikasi ini, diharap masyarakat Mamuju dapat terus bersikap bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda negatif yang beredar di masa-masa kampanye. (*)