Mahasiswa KKN Tim II Undip Edukasi Kelompok Wanita Tani Dusun Bolong Kulon Tingkatkan Produksi Tanam Menggunakan Pupuk Organik Cair

waktu baca 2 menit
Foto bersama ibu-ibu Kelompok Wanita Tani Dusun Bolong Kulon, Desa Tegalsari.

Reportase – Buah-buahan, sayuran, serta beras merupakan bahan rumah tangga yang digunakan sehari-hari.

Bahan makanan yang ada di rumah tentunya menghasilkan limbah makanan, seperti buah atau sayur yang sudah busuk, kulit buah, air cucian beras, dll.

Limbah makanan yang ada di lingkungan rumah dapaat dimanfaatkan sebagai pembuatan kompos maupun Pupuk Organik Cair tau POC. Pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Pupuk Organik cair merupakan pupuk cair yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan organic dan difermentasi secara anaerob dengan menggunakan bantuan microorganism hidup.

Jumlah limbah sisa makanan yang ada di jawa Tengah pada tahun 2023 sebesar 41,69%, sedangkan di Indonesia sebesar 41,09%. Persentase tersebut didapatkan pada web SIPSN.

Jumlah persentase tersebut menunjukan bahwa limbah sisa makanan merupakan lebih terbesar disbanding limbah lainnya seperti limbah plastik.

Beberapa waktu lalu, mahasiswa KKN UNDIP melaksanakan pelatihan pengolahan sampah sisa makanan khususnya air cucian beras menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam meningkatakan produktifitas pertumbuhan tanaman.

Acara ini dilaksanakan pada hari rabu 14/8 di dusun Bolong Kulon, Desa Tegalsari, Kec. Candimulyo, dan dipandu oleh Yolanda Natalia Filisti N. dari program Studi S1 Teknik Industri.

Pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair diikuti secara antusias oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT). Pupuk organik cair ini dapat digunakan dengan lebih baik dibanding dengan menggunakan air cucian beras biasa.

Air beras sendiri memiliki kandungan berupa kalsium, zat besi, dan niacin. Selain itu terdapat pula nitrogen, fosfor, dan potassium, yang sangat bermanfaat bagi tumbuhan.

Kelompok Wanita Tani juga melakukan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada saat pelatihan berlangsung. Pembuatan POC sendiri hanya membutuhkan beberapa bahan, seperti air cucian beras, microorganism cair atau EM4, dan gula merah.

Ketiga bahan tersebut akan digabung dan diaduk sehingga semua bahan tercampur rata. Setelah ketiga bahan tercampur, proses fermentasi dapat dilakukan selama 2-3 minggu sehingga gas yang ada selama proses fermentasi dapat hilang sepenuhnya.

Dengan adanya pelatihan pengolahan sampah makanan ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan kreativitas ibu-ibu KWT dalam meningkatkan kesuburan tanah.

Pengelolaan  limbah makanan sendiri dapat dimulai dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga atau keluarga. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi bekal baru yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan.

  • Penulis : Yolanda Natalia Filisti Nainggolan
  • Tim II KKN Undip Tahun 2023/2024
  • Dosen Pembimbing : Dr. Aminah S.H., M.Si.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *