Mahasiswa KKN UMK Manfaatkan Teknologi Chatbot WhatsApp untuk Layanan Pengaduan Masyarakat Desa Kajen
Jateng – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, mahasiswa KKN Universitas Muria Kudus (UMK) di Desa Kajen, Kabupaten Pati, memanfaatkan inovasi chatbot di platform WhatsApp sebagai wadah pengaduan masyarakat.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi warga desa dalam menyampaikan keluhan dan aspirasi secara efektif dan efisien. Kegiatan itu berlangsung 8 September 2024.
Penggunaan chatbot ini bukan tanpa alasan. Masyarakat Desa Kajen selama ini mengalami kendala dalam menyampaikan keluhan kepada pemerintah desa. Proses yang biasanya memakan waktu dan kurang efisien kini berubah menjadi lebih cepat dan mudah dengan adanya chatbot WhatsApp.
Teknologi ini memanfaatkan fitur otomatisasi untuk merespons berbagai pertanyaan dan keluhan warga desa, mulai dari masalah infrastruktur, pelayanan publik, hingga kebutuhan administratif lainnya.
Salah satu mahasiswa KKN UMK yang terlibat dalam proyek ini adalah Angga Ardianto. Menurut dia, inovasi chatbot tersebut bertujuan untuk menjembatani komunikasi antara masyarakat dan pemerintah desa.
“Kami ingin memanfaatkan teknologi informasi untuk menciptakan solusi yang dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, terutama di era digital ini. Chatbot ini memungkinkan warga untuk menyampaikan keluhan kapan saja tanpa harus datang ke kantor desa,” ujar Angga.
Sistem chatbot yang dikembangkan mahasiswa UMK itu dirancang dengan antarmuka yang sederhana, sehingga mudah digunakan oleh semua kelompok usia, termasuk mereka yang kurang familiar dengan teknologi.
Selain itu, sistem ini juga mampu menyimpan dan menganalisis data pengaduan yang masuk sehingga pemerintah desa dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dan responsif dalam menanggapi berbagai masalah.
Kaur Perencanaan Desa Kajen, M. Abdul Karim mengapresiasi inisiatif para mahasiswa KKN UMK itu. Menurutnya, teknologi chatbot tersebut sangat membantu dalam mempercepat proses penanganan keluhan masyarakat.
“Kami sangat mendukung inovasi ini karena dapat mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi dengan pemerintah desa. Dengan adanya chatbot ini, kami bisa segera menindaklanjuti setiap laporan yang masuk,” kata Karim.
Keberhasilan implementasi chatbot WhatsApp tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat hubungan antara pemerintah desa dan masyarakat.
Inisiatif itu juga diharap menjadi contoh bagaimana perkembangan IPTEK dapat dimanfaatkan untuk membangun desa yang lebih responsif dan transparan.
Melalui langkah-langkah inovatif ini, mahasiswa KKN UMK berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa, sekaligus menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai permasalahan di masyarakat.