Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Ingatkan Bahaya Radiasi UV dan Dorong Kebiasaan Pemakaian Sunscreen Setiap Hari terhadap Masyarakat Desa Wonolopo

waktu baca 3 menit
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP saat memberikan edukasi kepada para karang taruna Dusun Botohan, Desa Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Reportase – Penggunaan tabir surya dan perlindungan diri dari bahaya radiasi matahari masih jarang dilakukan oleh penduduk Indonesia.

Padahal menurut BMKG, indeks UV di Indonesia berada pada angka yang cukup tinggi yaitu 11. Indeks UV ini menunjukkan bahaya paparan radiasi yang diterima masyarakat.

Dilansir juga dari World Health Organization (WHO), diperkirakan hingga 60.000 kematian per tahun di seluruh dunia disebabkan oleh paparan radiasi ultraviolet (UV) yang berlebihan.

Angka yang tidak sedikit tersebut bersumber dari penyakit kulit yang parah salah satunya adalah kanker kulit. WHO sendiri juga sedang aktif dalam penelitian, pengembangan panduan dan penyebaran informasi tentang intervensi perlindungan radiasi UV yang efektif.

Dengan alasan di atas, Tim II KKN Universitas Diponegoro 2024, tergerak untuk turut berperan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat khususnya di Desa terkait manfaat, bahaya dan cara mencegah bahaya radiasi UV. Kegiatan ini dilaksanakan bersama anggota karang taruna yang dihadiri oleh lebih dari 20 orang.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Laura Kristina Manurung dari Prodi Fisika dan diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2024 di rumah Ibu RT 01 Dukuh Botohan, Dusun Botohan, Desa Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

Pemberian edukasi dan informasi tentang radiasi UV ini dilakukan sekaligus dengan pemberian suncreen SPF 30 kepada anggota karang taruna. Pemberian SPF 30 ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan salah satu produk sunscreen yang mudah didapatkan di warung-warung terdekat. Sehingga penggunaan sunscreen dapat terus berlanjut dan menjadi suatu kebiasaan hidup di masyarakat khususnya para anggota karang taruna.

Pemberian sunscreen kepada anggota karang taruna Dusun Botohan.

Radiasi sinar Ultraviolet (UV) pada dasarnya merupakan energi panas matahari yang sampai ke Bumi. Radiasi ini memiliki 3 macam tipe: UV-A, UV-B dan UV-C. Perbedaan yang paling mendasar dari ketiga jenis ini adalah panjang gelombangnya. Panjang gelombang yang menentukan sampai atau tidaknya radiasi tersebut ke permukaan bumi.

Lantas, mengapa radiasi UV ini disebut berbahaya?

Faktanya, Radiasi UV tidak berbahaya apabila kita mengetahui manfaat dan cara memaksimalkannya. Manfaat radiasi UV itu sendiri dapat kita rasakan oleh tubuh kita.

beberapa diantaranya seperti mempercepat penyembuhan luka, peningkatan daya tahan tubuh, terapi psiriasis dan lain-lain. Manfaat ini dapat diperoleh secara maksimal dengan melakukan kegiatan berjemur maksimal 15 menit di bawah sinar matahari dalam rentang waktu sebelum jam 10 pagi.

Bahaya yang seperti apa yang disebabkan radiasi UV dan bagaimana cara mencegahnya?

Bahaya yang ditimbulkan pun bermacam macam seperti kulit terbakar, penuaan dini, kanker kulit, penglihatan mata kabur dan hipertensi. Kulit merupakan area paling sering terkena akibat bahaya radiasi matahari. Sehingga perlindungan untuk kulit perlu untuk mendapat perhatian lebih.

Namun hal ini juga dapat dicegah dengan beberapa teknis seperti di antaranya:

  1. Mengenakan pakaian yang menutupi kulit
  2. Menggunakan sunscreen atau sunblock SPF 30 atau lebih tinggi, 20 menit sebelum paparan  sinar matahari. Mengaplikasikan kembali setiap 2-3 jam
  3. Menggunakan kacamata atau topi
  4. Berteduh dibawah pohon, payung atau tempat  teduh lain untuk mengurangi radiasi sinar UV

Perlu diketahui juga, sunscreen merupakan produk perawatan kulit yang membantu melindungi kulit dari sinar UV matahari. Sunscreen juga tidak sulit untuk ditemukan dan sering tersedia di warung warung setempat sehingga pemakaian sunscreen mudah untuk dijadikan lifestyle di masyarakat.

Manfaat dari produk ini adalah untuk melindungi kulit dari kerusakan seperti terbakar sinar matahari, keriput dan hiperpigmentasi, serta dapat menurunkan risiko kanker kulit.

  • Penulis : Laura Kristina Manurung
  • DPL : Moh. Asadullah Hasan Al Asy’Arie., SH., M.Kn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *