Mantan Kades Botteng dan Botteng Utara Komitmen Menangkan SDK-JSM serta Tina-Yuki

waktu baca 2 menit

Mamuju – Dua mantan kepala desa (kades) di Kecamatan Simboro melabuhkan pilihan politiknya pada SDK-JSM dan Tina-Yuki.

Keduanya adalah mantan Kades Botteng, Kumbang dan Botteng Utara, Syahril. Penegasan itu disampaikan mereka ketika menghadiri kampanye SDK-JSM dan Tina-Yuki di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Minggu 10 November 2024.

Kedua mantan kades tersebut bahkan telah berkomitmen untuk memenangkan pilihannya itu di masing-masing daerah.

Kumbang mengungkapkan keyakinannya bahwa SDK dan Tina-Yuki akan membawa perubahan positif di tingkat provinsi dan kabupaten.

Bahkan, dia menargetkan suara sebesar 90 persen di Desa Botteng untuk pasangan SDK-JSM dan Tina-Yuki pada Pilkada 27 November mendatang.

“Calon kita ini adalah sosok yang punya rekam jejak baik. SDK berpengalaman dan layak kita menangkan. Di Botteng, kami targetkan 90 persen suara untuk SDK-JSM. Demikian juga dengan Tina-Yuki, supaya ada kolaborasi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten,” ujar Kumbang dalam orasinya yang disambut antusias warga.

Syahril, mantan Kepala Desa Botteng Utara, juga memberikan dukungan penuh untuk SDK-JSM dan Tina-Yuki, meskipun pada Pilkada 2020 ia memilih kandidat yang berbeda. Kali ini, ia meyakini SDK dan Sutinah adalah pilihan terbaik untuk kemajuan Mamuju dan Sulawesi Barat.

“Botteng Raya siap mendukung SDK dan Tina-Yuki. Saya pastikan, Botteng Utara akan memberikan 80 persen suara untuk mereka. Ini bukan sekadar pilihan politik, tapi pilihan untuk masa depan daerah kita,” tegas Syahril.

Pada kampanye tersebut, SDK turut memperhatikan aspirasi masyarakat terkait sektor pertanian, terutama bagi warga yang mengembangkan tanaman nilam. Melihat antusiasme warga dalam bertani nilam, SDK meminta Wakil Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi, untuk mengalokasikan program bantuan alat penyuling minyak nilam berupa ketel bagi empat desa di Botteng Raya pada tahun 2025 mendatang.

“Saya minta Ibu Suraidah, yang juga Wakil Ketua DPRD, untuk programkan ketel di setiap desa. Dengan nilai 100 juta per ketel, desa bisa mengelola dan menyewakan alat ini dengan harga terjangkau untuk petani nilam. Ini menjadi langkah nyata kita untuk mendorong ekonomi masyarakat Botteng,” kata SDK, yang disambut tepuk tangan dari masyarakat.