Mayat Lansia Ditemukan Mengambang di Sungai Mandar Polman
Polman – Seorang lansia berinisial S (60) ditemukan tewas mengapung di Sungai Mandar, Kecamatan Tinambung, Polman, Rabu 17 Juli 2024.
Warga menemukan jasad wanita itu pada pukul 09.00 WITA. Setelah evakuasi, jenazahnya dibawa ke rumah korban dengan cara ditandu. Korban sempat dibawa ke puskesmas, namun sudah dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Tinambung, IPTU Haspar menjelaskan, saksi Nurdin (57) menemukan korban saat sedang memancing di Sungai Mandar.
Saksi mencurigai adanya benda yang terapung terbawa arus. Nurdin kemudian memberanikan diri untuk mendekatinya. Ternyata benda yang dilihatnya adalah jasad dengan posisi terlentang.
Saksi kemudian bergegas menemui dan memberitahukan kejadian itu warga lain, yakni Pua Tanro (60) yang rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian.
“Lalu kemudian bersama Pua Tanro kembali ke Sungai Mandar. Mereka bersama-sama menarik mayat tersebut ke pinggir sungai dengan menggunakan kayu,” ungkap IPTU Haspar.
Setelah jenazah korban dievakuasi, Pua Tanro mengenali wanita tersebut. Korban merupakan istri dari Alimuddin.
“Bersama kepala dusun, mereka kemudian membawa korban ke rumahnya dengan cara ditandu,” terangnya.
Menurut IPTU Haspar, korban meninggalkan rumah pada pukul 07.30 WITA. Suaminya mengira korban ke berbelanja di Pasar Tinambung.
Alimuddin kemudian mencari korban mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan, Alimuddin melihat korban berjalan kaki di dekat jembatan Sungai Mandar. Dia kemudian mengajak istrinya pulang.
Saat itu, istrinya menolak. Olehnya, Alimuddin memanggil sopir bentor untuk mengantar istrinya pulang.
Setibanya di rumah, Alimuddin pun duduk di teras. Adapun istrinya berada di dalam rumahnya. Namun, diam-diam korban meninggalkan rumah melalui pintu belakang rumahnya.
“Berdasarkan keterangan Alimuddin bahwa istrinya dalam hal ini korban memiliki riwayat penyakit gangguan syaraf. Di mana sekitar 4 tahun yang lalu korban sempat menjalani pengobatan rutin pada Ahli Syaraf di Makassar,” ucap IPTU Haspar.
Kepada polisi, suami dan keluarga korban menerima dengan lapang atas peristiwa itu. Mereka menganggap kejadian itu murni tenggelam dan menolak untuk dilakukan autopsi. (rls/red)