Peringati HUT Sulbar, Pemprov Sulbar Mulai Tanah Mangrove, Pemkab Diminta Terlibat
Mamuju – Sekprov Sulbar, Muhammad Idris melakukan penanaman mangrove di area masuk Bandar Udara Tampa Padang Mamuju, Kecamatan Kalukku, Senin 22 September 2024.
Penanaman itu merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan pemerinta provinsi dalam memperingati HUT ke-20 Sulbar.
Aksi tersebut diinisiasi Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mulai 2 September sampai dengan 9 September 2024 dengan melibatkan seluruh pihak. Hal itu juga dijadikan wadah dalam membangun semangat peduli lingkungan, semangat menjaga alam dan semangat mencegah bencana di wilayah Sulbar serta menyelamatkan dunia dari ancaman pemanasan global.
Sekprov Sulbar, Muhammad Idris berterima kasih atas keterlibatan berbagai pihak, baik Forkopimda, terutama siswa-siswi sebagai pemilik masa depan bangsa. Idris berharap pencanangan ini juga dilakukan di pemerintah kabupaten.
Idris menyampaikan, tanaman mangrove merupakan tanaman tangan memberi banyak manfaat bagi kehidupan, seperti menyelematkan pantai, memiliki serapan karbon sangat tinggi sehingga mampu menghadapi perubahan iklim. Dari aspek ekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,
“Pelestarian mangrove menjadi bagian untuk memastikan mata pencaharian masyarakat terjaga. Oleh karenanya kita ingin menunjukkan ke publik bahwa pemerintah memiliki inisiatif yang kuat untuk memajukan daerah melalui penanaman mangrove,” kata Idris.
Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menjelaskan, hampir seluruh dunia mengalami pemanasan global luar biasa. Bahkan, BMKG sudah memperkirakan pada 2050, akibat ancaman iklim seluruh dunia mengalami pemanasan global, tanaman bermasalah dan terjadi kerusakan tanaman.
“Atas ancaman tersebut, dunia telah sepakat mengusulkan salah satu pohon yang dianggap menjadi solusi ancaman global, yaitu Mangrove,” ucap Bahtiar.
Sebab itu pada Hari Jadi Sulbar ke 20 Tahun ini membawa pesan, Sulbar dengan potensi 8.000 mangrove saat ini dapat terus bertambah dan Sulbar berkontribusi dalam menyelamatkan dunia dari ancaman bencana. Maka penting gerakan menanam mangrove harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan
“Inilah wujud konkret kecintaan kita pada Sulbar, pada bangsa ini, dan kecintaan kita pada alam semesta,” ungkapnya.(*)