Ratusan Warga Pamboang Padati Kampanye SDK di Kabupaten Majene

waktu baca 2 menit

Majene – Ratusan masyarakat memadati kampanye terbatas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) di Kabupaten Majene.

Tepatnya di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulbar, Senin 14 Oktober 2024.

Ketua Koalisi Sulbar Mamuju, Sukri Umar turut mendampingi SDK. Begitu para jajaran pengurus partai pengusung SDK-JSM.

Dalam orasi politiknya, SDK menjelaskan peran pemerintah. Tugas utamanya memastikan masyarakat atau rakyatnya aman dan terlindungi serta mendapat perlindungan hukum.

“Hukum tidak boleh tajam ke bawah, tumpul ke atas. Hukum harus berlaku adil. Tidak boleh hukum memihak. Jadi kita sebagai pemerintah harus menjamin rakyatnya aman dan rakyatnya dilindungi kalau ada yang teraniaya,” kata SDK.

Tugas kedua, menjaga serta meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dengan poin utama adalah bagaimana menurunkan angka kemiskinan.

“Jangan yang miskin terus-terus menjadi miskin. Bayangkan neneknya miskin, bapaknya miskin, anaknya miskin, cucunya juga miskin. Yang kaya, kaya terus, menumpuk harta kekayaan yang begitu banyak. Terjadi ketidakadilan, olehnya pemerintah harus hadir untuk menjamin kesejahteraan rakyatnya,” tegasnya.

Selain itu, SDK juga mengungkapkan bahwa ada beberapa indikator kesejahteraan rakyat.Yang pertama, sumber pendapatan rakyat harus ada.

“Sepanjang ada yang bisa dikerja dan mau bekerja, maka pasti akan memiliki sumber pendapatan. Kalau ia petani, maka sektor pertanian harus kita (pemerintah) berikan dukungan. Kalau tidak ada jalan tani, kita buatkan jalan tani. Kalau bibit tidak ada, kita berikan bibit. Kasih dia pasar supaya hasil pertaniannya bisa dijual dengan baik dan lain sebagainya. Itu indikator yang pertama,” ujarnya.

Indikator yang kedua, adalah rakyat harus sehat. Manusia tidak akan bisa berfikir, tidak bisa bekerja jika kondisi kesehatannya terganggu atau sakit.

“Jadi pemerintah, harus mampu menjamin kesehatan rakyatnya,” pungkasnya.

Lebih lanjut SDK menuturkan, indikator ketiga kesejahteraan yaitu anak-anaknya mendapat pendidikan yang layak. Jika pendidikan terfasilitasi mulai dari tenaga pengajar dan orang tua memberikan support, maka terjadilah pendidikan yang baik disuatu daerah.

“Kita semua orang tua ini, ingin anak-anak kita pintar. Anak-anak anak kita harus cerdas. Dan salah satu cara memutus angka kemiskinan adalah pendidikan,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *