SDK Ingin Jadikan Kader Posyandu Garda Terdepan Pencegahan Stunting Baru, Bakal Siapkan Insentif yang Memadai

waktu baca 1 menit
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar nomor urut 03, Suhardi Duka dan Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga (SDK-JSM) saat tampil dalam debat ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar di Kabupaten Majene, Rabu 20 November 2024.

Majene – Calon Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) menyoroti persoalan stunting yang hingga kini masih menjadi salah satu masalah yang di provinsi ke-33 ini.

Menurut SDK, prosedur operasional standar (SOP) untuk menangani stunting sebenarnya sudah tersedia. Namun pelaksanaannya terkendala oleh pengelolaan anggaran yang kurang tepat sasaran.

“Anggaran stunting selama ini habis untuk rapat-rapat, sementara substansi seperti penanganan anak dengan potensi stunting, pemberian susu, dan makanan bergizi bagi ibu hamil sering kali berada di ujung prioritas anggaran,” tegas SDK.

Untuk itu, SDK-JSM menawarkan solusi nyata melalui program insentif bagi 10.500 kader posyandu yang tersebar di seluruh Sulawesi Barat.

SDK menyebut kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pendataan dan intervensi stunting, sehingga penting untuk memberikan dukungan yang layak agar mereka dapat bekerja secara maksimal.

“Kader posyandu adalah ujung tombak kita. Mereka harus mendapatkan insentif yang memadai agar mampu memberikan layanan berkualitas dan membantu kami mencapai target Zero New Stunting di Sulbar,” terang SDK.

SDK-JSM optimis bahwa pendekatan ini, yang fokus pada pengelolaan anggaran yang transparan dan pemberdayaan kader posyandu, akan menjadi langkah signifikan untuk mengakhiri stunting di Sulawesi Barat.

“Kami tidak hanya berkomitmen, tetapi juga punya strategi yang jelas untuk melindungi generasi masa depan Sulbar,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

STIKY