Sutinah Harap KPU Mamuju Dapat Hadirkan Juru Bahasa Isyarat di Debat Publik Kedua
Mamuju – Calon Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi berharap KPU dapat menghadirkan Juru Bahasa Isyarat (JBI) dalam debat publik kedua, besok.
Harapan itu mencuat lantaran debat pertama berlangsung tanpa JBI. Akibatnya, difabel tunarungu atau tuli tidak dapat memahami debat tersebut.
Menurut Sutinah, pemilih difabel punya hak yang sama untuk mengakses informasi debat. Terutama dalam memahami visi misi dan program kerja masing-masing calon.
Sehingga, kehadiran JBI memungkinkan difabel mendapat informasi yang setara. Lebih aksesibel dan dapat dipahami semua kalangan.
“Debat ini untuk semua masyarakat Mamuju, tanpa terkecuali. Sehingga saya berharap KPU dapat menghadirkan Juru Bahasa Isyarat di debat kedua besok. Supaya teman-teman kita yang tunarungu juga bisa memahami informasi dalam debat itu,” ujar Sutinah, Jumat 8 November 2024.
Selain itu, kehadiran JBI juga memudahkan pemilih difabel menentukan pilihan. Kemampuan mereka dalam menangkap informasi tergantung pada terjemahan dari JBI. Tidak heran, Sutinah sangat berharap debat kedua perlu dihadirkan JBI.
“Dengan informasi itu, teman-teman kita bisa memilih calon yang mereka anggap layak. Betul-betul lahir dari hati nurani tanpa intervensi dari siapapun,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Gema Difabel Mamuju, Safaruddin juga telah menyampaikan kekecewaannya. Dia menilai debat Pilkada di Sulbar telah mengabaikan hak pemilih difabel. Siaran debat berlangsung tanpa menyediakan JBI.
“Kami kecewa karena teman-teman tuli tidak mendapatkan akses informasi yang layak. KPU perlu menunjukkan keseriusan dalam memastikan seluruh pemilih, termasuk difabel, bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan pilihan,” tegas Safaruddin, beberapa waktu lalu.