Tempa Generasi Berkarakter, SDK-JSM Ingin Hidupkan Budaya Mandar dalam Kurikulum Pendidikan
Majene – Suhardi Duka dan Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga menegaskan komitmennya untuk melestarikan dan memajukan budaya lokal Mandar.
Pasangan nomor 03 itu menegaskannya dalam debat ketiga Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, malam ini di Majene.
Pelestarian dan pemajuan budaya lokal itu akan dilakukan melalui integrasi nilai-nilai budaya, seperti Sandeq dan Sutera Mandar dalam kurikulum pendidikan.
SDK-JSM memandang budaya lokal sebagai fondasi penting dalam membangun identitas generasi muda. filosofi Sandeq yang melambangkan keberanian, ketangguhan, dan solidaritas, akan diajarkan dalam pendidikan karakter di sekolah.
Selain itu, keterampilan menenun kain sutera Mandar juga akan diperkenalkan sebagai bagian dari pelajaran seni budaya, membuka peluang ekonomi kreatif sejak dini.
“Anak-anak kita harus tumbuh dengan kebanggaan sebagai bagian dari tanah Mandar. Nilai-nilai yang diwariskan pasandeq adalah inspirasi untuk keberanian dan inovasi di masa depan,” ujar SDK.
SDK-JSM juga berencana menghidupkan kembali industri sutera lokal melalui pelatihan kewirausahaan bagi generasi muda dan keluarga pengrajin.
Selain itu, program “Keluarga Mandar Hebat” akan dirancang untuk menciptakan kebanggaan dan penghargaan bagi keluarga pasandeq sebagai penjaga tradisi budaya.
Pasangan ini optimis, langkah strategis ini tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga menjadikannya sebagai motor pembangunan ekonomi dan sosial di Sulawesi Barat. “Sulbar Bangga, Mandar Berjaya.”