Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Tim II Undip Edukasi Ibu Posyandu Cara Cuci Sayur dan Buah Supaya Bebas Residu Kimia

waktu baca 2 menit
Dokumentasi bersama ibu-ibu posyandu Desa Cokro.

Reportase – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 menyelenggarakan kegiatan pelatihan pencucian sayuran dan buah bersama ibu-ibu posyandu pada Rabu (14/08/2024) di Balai Desa Cokro.

Kegiatan ini dihadiri oleh ibu dan anak peserta posyandu. Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya cuci sayur dan buah yang tepat sebagai salah satu upaya pencegahan stunting.

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis pada anak balita yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting termasuk dalam salah satu permasalahan yang terjadi di Desa Cokro, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

“Angka stunting yang paling banyak di Desa Cokro itu ada di Dusun Kemerep mba, biasanya disebabkan karena pemenuhan gizi dari Ibu ke anak itu proporsinya kurang seimbang”, ujar Ibu Riwin selaku Bidan Desa Cokro yang turut hadir dalam kegiatan posyandu dan pelatihan.

Dokumentasi praktik pencucian sayur dan buah bebas residu kimia secara langsung.

Perlu diketahui sayur dan buah termasuk dalam salah satu asupan nutrisi yang cukup penting guna pemenuhan gizi anak. Namun, tidak banyak ibu yang tahu bahwa pada permukaan sayur dan buah mengandung mikroba maupun residu kimia dari pestisida yang menempel.

Residu kimia dari pestisida juga menjadi salah satu faktor pemicu stunting pada anak karena dapat mengganggu fungsi hormon, penyerapan nutrisi penting, merusak sel, serta berdampak buruk bagi sistem saraf.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tim II UNDIP 2023/2024 salah satu mahasiswi UNDIP yakni Nur Hasanah melakukan pelatihan dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya cuci sayur dan buah, serta praktik cuci sayur dan buah yang tepat dengan menggunakan baking soda dan garam.

Pelatihan cuci sayur dan buah ini merupakan salah satu upaya pencegahan stunting yang dapat dilakukan oleh ibu-ibu balita di Desa Cokro. Baking soda mengandung senyawa yang dapat memecah residu kimia seperti pestisida dan kandungan garam mampu menghancurkan bakteri maupun kotoran yang menempel di permukaan sayuran dan buah.

Setelah pemberian edukasi dan pelatihan, dilanjutkan dengan pemberian baking soda dan leaflet kepada ibu-ibu posyandu agar dapat dilakukan di rumah. Harapannya setelah pelatihan ini, ibu-ibu posyandu di Desa Cokro dapat menerapkan pencucian sayur dan buah dengan tepat sebagai salah satu upaya pencegahan stunting pada anak. Melalui upaya pencegahan yang dilakukan, diharapkan juga dapat menurunkan angka stunting di Desa Cokro.

  • Penulis : Nur Hasanah
  • S1 Agroekoteknologi Undip 2021
  • Dosen Pembimbing Lapangan:
  • 1. Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med, Adi Dinardinata, S.Psi., M.Psi., Psikolog,
  • 2. Aulia Istiqomah, SST., M.T

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *