Dekranasda Sulbar Resmikan Rumah Produksi Sentra Tenun Sutra Mandar

waktu baca 2 menit

Polman – Dalam rangka mendukung pengembangan tenun tradisional, Dekranasda Sulbar bekerja sama dengan KPw BI Sulbar dan Diskoperindag Sulbar membangun Rumah Produksi Sentra Tenun Sutera Mandar.

Sentra itu di resmikan langsung oleh Pj. Ketua Dekranasda Sulbar Ny. Hj. Sofha Marwah Bahtiar, di Desa Karama, Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar, Senin 9 September 2024.

Melihat antusiasme masyarakat terhadap rumah produksi tersebut, Sofha berharap para penenun bisa lebih banyak berkarya serta menghasilkan banyak-banyak inovasi tentunya sehingga produk-produk yang di hasilkan kedepannya bisa laku keras di pasaran.

“Apresiasi tentunya Saya ucapkan kepada Bapak Deputi Bank Indonesia perwakilan sulbar dan juga Diskoperindag Sulbar atas kerjasamanya membangun rumah produksi ini, Hal ini sebelumnya juga sudah di bincangkan beberapa bulan yang lalu dan Alhamdulillah progresnya sudah sampai ke tahap ini, yang mana kolaborasi baik ini adalah tentu untuk memperkenalkan dan juga melestarikan warisan budaya asli daerah kita seperti tenun sutra mandar.” tuturnya.

Sementara itu selaku Deputi Bank Indonesia perwakilan Sulbar Achmad mengungkapkan rumah produksi tersebut adalah bentuk hasil kerjasama Dekranasda, bersama Diskoperindag untuk bisa terus memberdayakan ekonomi masyarakat dari sisi industri tenun tradisional yang memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat setempat.

“Harapan Saya sama seperti yang disampaikan Ibu Pj ketua dekranasda masyarakat penenun disini bisa jadi naik kelas, dengan bebas bisa menuangkan segala ide kreativitasnya dalam menenun.” singkat Achmad

Di sisi lain selaku Kepala Dinas Koperindag Sulbar Andi Bau Akram Dai juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia dalam memberikan kontribusi terbaik untuk mengangkat ekonomi masyarakat lokal dan mengembangkan inovasi tenun tradisional, dengan dibuatkannya rumah produksi sentra tenun sutera mandar tersebut.

“Kita berharap dengan adanya rumah produksi ini bisa menjadi tempatnya penenun bisa menuangkan kreativitasnya karena bagaimanapun warisan budaya asli leluhur kita ini tetap harus di lestarikan dan juga dijaga makanya 3 hal ini sangat penting untuk dilakukan di zaman modern ini.” ucap Andi Bau Akram Dai. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *