Langkah Nyata Mahasiswa KKN Undip Cegah Stunting di Desa Cokro Melalui Edukasi Gizi dan Sanitasi

waktu baca 4 menit

Reportase – Stunting yang diindikasikan oleh pertumbuhan fisik anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting di tanah air masih cukup tinggi, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat lokal merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam pencegahan dan penanganan stunting.

Menurut bidan di Desa Cokro, Riwin, di Desa Cokro angka stunting masih tinggi, terdapat 17 anak tergolong stunting. Anak-anak yang terindikasi stunting pada umumnya disebabkan masyarakat masih bergantung pada bahan makanan pokok tanpa cukup protein hewani, sayuran, dan buah.

Hal inilah yang melatarbelakangi Tim II KKN Undip di Desa Cokro melakukan kegiatan penyuluhan Peduli Pencegahan Stunting kepada ibu – ibu posyandu dan juga kepada remaja yang dituju merupakan siswi kelas XII MA Ma’arif Rohmatullah.

Kegiatan penyuluhan pencegahan stunting tahap 1 dilakukan pada tanggal 27 Juli 2024 di MA Ma’arif Rohmatullah dengan peserta yang mengikuti sosialisasi adalah seluruh siswi kelas XII. Latar belakang Tim II KKN Undip melakukan sosialisasi stunting kepada siswi kelas XII karena Kesehatan remaja putri berperan penting dalam pencegahan stunting, mengingat remaja adalah calon ibu yang akan menentukan kesehatan anak di masa depan.

Anemia pada remaja putri dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko stunting. Untuk itu, pemberian tablet tambah darah secara rutin menjadi salah satu solusi strategis.

Pada kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di MA Ma’arif Rohmatullah Tim II KKN Undip memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi pencegahan stunting. Selain pemberian tablet, edukasi tentang pentingnya asupan gizi seimbang dan dampak anemia juga diberikan. Dalam sesi sosialisasi, para remaja didorong untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan di MA Ma’Arif Rohmatullah.

Kegiatan penyuluhan pencegahan stunting tahap 2 dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2024. Pada penyuluhan tahap 2 dilakukan di Dusun Kemerep dengan sasaran ialah ibu – ibu posyandu. Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan rutin posyandu dan menargetkan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya nutrisi seimbang dalam pencegahan stunting.

Dalam penyuluhan tahap 2 ini, materi difokuskan pada cegah stunting dengan sanitasi. Selain faktor gizi, sanitasi yang buruk juga berkontribusi signifikan terhadap tingginya angka stunting. Kondisi sanitasi yang tidak memadai dapat menyebabkan infeksi dan penyakit yang menghambat penyerapan nutrisi pada anak.

Pada kegiatan penyuluhan yang berlangsung, Nur, salah seorang Tim KKN menyampaikan bahwa sanitasi yang baik merupakan langkah awal untuk mencegah berbagai penyakit infeksi

“Kebersihan lingkungan dan kebiasaan cuci tangan yang baik dapat mencegah diare dan infeksi lainnya yang mengganggu kesehatan anak,” ujar Nur.

Para ibu rumah tangga juga mendapatkan panduan praktis tentang cara menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Setelah pemaparan materi berlangsung, Tim II KKN Undip di Desa Cokro melakukan kegiatan pemberian susu UHT kepada seluruh balita yang mengikuti kegiatan posyandu di Dusun Kemerep yang berumur di atas 1 tahun.

Tujuan pemberian susu UHT merupakan upaya pencegahan stunting karena susu UHT mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, kalsium, vitamin D, dan berbagai vitamin dan mineral lainnya yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Namun, penting untuk diingat bahwa konsumsi susu UHT harus diintegrasikan dalam pola makan seimbang yang mencakup berbagai sumber gizi lainnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan stunting di Desa Cokro melalui kegiatan penyuluhan dan edukasi ini merupakan langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang.

Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk ibu-ibu posyandu dan remaja putri, diharapkan akan tercipta pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya gizi seimbang dan sanitasi yang baik.

  • Penulis:
  1. Ahmad Feisal
  2. Leorsa Vileyta
  3. Syaqila Luthfia Akmalita
  4. Hera Huga Marsha
  5. Hana Orsa Anggraeni
  6. Fadila Fitriana Azati
  7. Timotius Safrizal Ade Nuari
  8. Muhamad Dafa Rachman
  9. Nur Hasanah
  • Dosen Pembimbing Lapangan :
  1. Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med
  2. Adi Dinardinata, S.Psi., M.Psi., Psikolog,
  3. Aulia Istiqomah, SST., M.T

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *