Kompetensi dan Keterampilan Warga Sulbar Gunakan Teknologi Digital Masih Rendah 

waktu baca 3 menit

Mamuju – Kompetensi dan keterampilan masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) menggunakan teknologi digital masih rendah. Baik dalam keseharian maupun pekerjaan.

Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) nasional di angka 43,34. Sementara di Sulbar hanya 41,65. Masih di bawah rata-rata nasional. Kominfo yang mengembangkan metode pengukuran tersebut.

Capaian IMDI di enam kabupaten pun cukup variatif. Majene 40,55, Mamasa 41,75, Mamuju 41,24, Mateng 41,84, Pasangkayu 41,51 dan Polman 43,00.

Pengukuran IMDI dilakukan sejak tahun 2022. Adapun pelaksanaannya menggunakan survei tatap muka dan mengisian kuesioner. Lokasi survey dilaksanakan pada 514 Kabupaten atau kota di seluruh Indonesia.

Responden terdiri dari individu dan responden industri dengan tools yang digunakan dalam pelaksanaan adalah Computer Assisted Personel Interviewing (CAPI).

Ada 4 pilar yang menjadi indikator pengukuran IMDI. Pertama, Infrastruktur dan ekosistem. Pilar ini menitikberatkan pada pentingnya kesetaraan akses infrastruktur digital yang kemudian membentuk 3 sub pilar. Masing-masing akses dan adopsi teknologi digital, ekosistem pembelajaran, dan digitalisasi pemerintahan.

Kedua, keterampilan digital yang mengukur kemampuan masyarakat mengggunakan perangkat digital. Aplikasi komunikasi dan internet untuk mengakses dan mengolah informasi yang juga melahirkan 3 sub pilar, yaitu komplementaritas, pengenalan TIK, dan keamanan.

Ketiga, pemberdayaan. Pilar ini mencerminkan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Tentu melalui aktifitas digital dan merepresentasikan operasionalisasi dari tingkat literasi dan tingkat keterampilan digital.

Itu ditunjukan dengan keterlibatan individu dalam aktivitas digital, khususnya dalam penegembangan UMKM dan peranan sharing economy dalam proses digital. Outputnya adalah pengguna atau konsumen dan penyedia atau penjual.

Keempat, pekerjaan. Pilar ini terkait dengan penciptaan tugas-tugas dan jenis pekerjaan baru yang menuntut keahlian digital dimana sub pilarnya adalah permintaan dan penawaran pekerjaan.

Hasil pengukuran IMDI tahun 2024 Provinsi Sulawesi Barat pada masing-masing pilar mendapatkan nilai berbeda. Infrastruktur dan ekosistem 48,10, keterampilan digital 57,58, pemberdayaan 24,57, dan pekerjaan 37,90.

Kadis Kominfo Sulbar Mustari Mula mengungkapkan bahwa mengukur kemajuan digitalisasi pemerintahan menggunakan tools SPBE, sedangkan untuk mengetahui capaian digitalisasi di masyarakat digunakanlah salah satunya IMDI ini.

“Keduanya sangat kita perlukan untuk mengetahui kondisi realistis daerah. Informasi ini dibutuhkan sebagai bahan data dalam memformulasi kebijakan transformasi digital yang tepat dalam skala nasional, provinsi maupun kabupaten untuk meningkatkan kemanfaatan teknologi mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Mustari, Rabu 9 Oktober 2024.

Sedangkan, Kabid Aplikasi Informatika Pemprov Sulbar Muhammad Ridwan Djafar mengatakan pemerintah terus mendorong penguatan literasi digital publik.

“Ini agar kompetensi & keterampilan masyarakat menggunakan teknologi informasi makin meningkat untuk mendukung hal-hal yang positif, menunjang produktifitas & kemajuan ekonomi warga,” ucapnya.

Olehnya itu, pemprov sadar bahwa tantangan paling utama dalam perluasan kemampuan digital masyarakat adalah ketersediaan infrastruktur teknologi komunikasi  yang saat ini masih terdapat sekitar 34 persen wilayah di sulbar blankspot internet.

“Meskipun pembangunannya merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun pemprov bersama pemkab terus memperjuangkan penuntasan blankspot tersebut sesegera mungkin,” tandasnya.(*)