Prof Zudan Paparkan Problematikan Sawit Sulbar di Forum Rakornas

waktu baca 1 menit

Jakarta – Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan turut hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024 oleh Menko Perekonomian di Jakarta, Kamis (28/03/2024).

Di acara itu, Prof. Zudan menyampaikan bahwa Sulbar termasuk 4 provinsi yang paling awal merampungkan Rencana Aksi Daerah (RAD) melalui Perda 19 tahun 2021.

Adapun rakor itu dilakukan agar OPD dalam menjalankan rencana aksi perkebunan sawit di daerah dapat lebih maksimal.

Prof. Zudan menyebutkan, luasan perkebunan sawit rakyat di Sulbar 108.000 hektare dan luasan sawit di bawah perusahaan 72.000 hektare.

Beberapa hal perlu menjadi perhatian bersama, yakni terkait sengketa lahan serta harga TBS Sawit yang masih cenderung fluktuatif

Selain itu, Sulbar perlu merapikan data perkebunan sawit termasuk para petani sawit. Serta mendorong program  peremajaan sawit untuk meningkatkan produktifitas TBS kelapa Sawit dan pendapatan petani dapat lebih meningkat.

Meningkatnya produksi sawit, akan berpengaruh terhadap Dana Bagi Hasil dari Sawit yang diperoleh.

“Yang menyenangkan, mulai 2023, DBH Sawit mulai diberikan dan sudah salur di Desember 2023. Dan kami berharap 2024 penyaluran dapat lebih cepat agar dapat dioptimalkan,” ungkapnya.

Kata Prof Zudan, DBH Sawit sangat bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi 80 persen digunakan untuk infrastruktur yang berdampak langsung kepada masyarakat khususnya bagi petani sawit.

“Oleh karena itu diharapkan pengelolaan DBH sawit segera direalisasikan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *