Dinas TPHP Sulbar Usung Lima Strategi Antisipasi Dampak El Nino
Mamuju – Fenomena El Nino di tahun 2024 diprediksi lebih mengkhawatirkan ketimbang tahun 2023 lalu. Dampak kekeringannya lebih parah.
Hal itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Menyikapi isu tersebut, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulbar langsung bertindak mengantisipasi dampak fenomena tersebut.
Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif mengatakan, El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan pada lahan pertanian yang ada di Sulbar. Untuk itu pihaknya melakukan kegiatan sebagai upaya mengantisipasi gagal panen dan penurunan produksi hasil pertanian.
Upaya pertama yang dilakukan Dinas TPHP adalah membuat surat atau rekomendasi ke kabupaten untuk segera melakukan Gerakan Percepatan Tanam di Kabupaten se-Sulbar.
Hal itu dilakukan melalui koordinasi dan komunikasi intens dengan dinas pertanian di semua kabupaten serta upaya antisipasi dampak kekeringannya.
Kedua, menyarankan penggunaan benih tahan kekeringan serta tahan hama dan penyakit melalui kegiatan-kegiatan display varietas yang dicanangkan di tahun 2023. Lokasi kegiatan display varietas tersebar di 4 (empat) kabupaten, yaitu Mamuju Tengah, Mamuju, Majene, dan Polewali Mandar.
“Pada musim tanam ini terdapat 3 varietas benih padi inbrida tahan kekeringan yang dibudidayakan, yaitu varietas cakrabuana, varietas padjajaran dan varietas inpari 42. Selain itu, telah mengajukan CPCL ke kementerian untuk mengalokasikan benih dalam rangka percepatan tanam mendukung padi 5.000 hektare dan jagung 10.000 hektare,” kata Syamsul, Jumat kemarin.
Ketiga, kata dia, mendukung dan memfasilitasi kegiatan Mandiri Benih Padi dan kegiatan Bantuan Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi).
“Dari kegiatan Mandiri Benih Padi seluas 10 hektare diperkirakan menghasilkan benih sebanyak 40 ton dan kegiatan Bantuan Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi) seluas 1.000 hektare yang diperkirakan panen menghasilkan benih sebanyak 4.000 ton,” ucapnya.
Keempat, menyiapkan pompa air sebanyak 3 unit yang dapat didistribusikan ke lokasi yang ditengarai membutuhkan setiap saat.
“Kelima, menginstruksikan kepada semua staf untuk senantiasa memantau dan mendampingi petani dalam persiapan antisipasi kejadian iklim ekstrem tahun 2024,” tandas Syamsul. (rilis)