Pemkab Majene dan Mateng Terima Penghargaan Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

waktu baca 2 menit

Jakarta – Pemkab Majene dan Mamuju Tengah (Mateng) menerima penghargaan Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan RI.

Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin menyerahkan langsung sertifikat penghargaan itu kepada mereka dalam acara Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) Sedunia 2024, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu 6 Maret 2024.

Budi mengatakan, saat ini terdapat beberapa penyakit Frambusia yang menjamur di beberapa daerah. Untuk itu, pihaknya menargetkan pada tahun 2027 Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit Frambusia.

Dia menekankan, harus ada kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak baik dari pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat untuk berperan aktif melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit Frambusia.

“Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada daerah-daerah yang telah bebas Frambusia agar kabupaten atau kota lain tentunya bisa termotivasi dalam upaya pencegahan penyakit Frambusia ini,” ujar Budi.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, Asran Masdy mengatakan, kolaborasi seluruh pihak di Sulbar, khususnya di Majene dan Mateng berbuah manis dengan dinyatakannya bebas Frambusia.

“Terima kasih kepada pimpinan daerah yang terus menekankan penting menjaga kesehatan masyarakat, utamanya pada aspek preventif,” ucap Asran Masdy.

Menurutnya, penyakit menular itu sangat berkaitan dengan perilaku atau pola hidup sehat masyarakat. Untuk itu, semua elemen masyarakat harus tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup bersih.

“Kita berkomitmen untuk dapat mempertahankan status kabupaten di Sulbar bebas dari penyakit Frambusia,” tegasnya.

Frambusia adalah penyakit menahun yang disebabkan kuman Treponema Pertenue. Penyakit itu menular dan dapat menimbulkan luka serta mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Gejala awal, muncul benjolan kecil di kulit, namun tidak terasa sakit.