Data Kemenkes RI, Prevalensi Stunting Sulbar Turun Signifikan dari 35 ke 30 Persen
Mamuju – Sulbar menjadi salah satu dari 19 provinsi yang dinilai mampu menekan prevalensi stunting di Indonesia tahun 2023.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemprov Sulbar, Mustari Mula. Argumentasinya mengacu pada data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Survei Kesehatan Indonesia 2023.
Mustari menjelaskan, prevalensi stunting Sulbar di tahun 2022 berada pada angka 35,0 persen. Data itu turun ke angka 30,03 persen di tahun berikutnya, yakni 2023. Menurut dia, penurunannya cukup signifikan hingga 4,7 persen.
“Sebaran prevalensi stunting ini menjadi tolok ukur atas apa yang sudah kita kerjakan, sehingga sebagaimana harapan pak Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan satgas harus tetap bergerak,” kata Mustari.
Mustari mengakui, persoalan stunting tidak dapat dikerjakan oleh pemerintah saja. Melainkan perlu melibatkan seluruh pihak, termasuk keterlibatan masyarakat. Olehnya sejak 2024 Pemprov Sulbar kembali mendorong gerakan Ayo ke Posyandu.
“Gerakan Ayo ke Posyandu ini menjadi prioritas Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan dengan harapan masyarakat lebih aktif melakukan pemeriksaan kesehatan dan memudahkan dalam melakukan intervensi stunting,” terang Kadis Kominfopers tersebut.
Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh berharap kepala OPD, khususnya satgas dapat melakukan evaluasi atas angka prevalensi yang diperoleh pada tahun 2023.
Dia berharap kordinasi antarOPD, baik provinsi dan kabupaten lebih mengintensifkan komunikasi tentang apa yang perlu dikerjakan agar Sulbar terbebas dari stunting.
“Semoga 2024 bisa lebih turun lagi,” tandas Prof. Zudan.